11.1 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Capai 91 Persen dalam Sepekan Terakhir

Jakarta, MISTAR.ID

Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia mengalami capaian yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, Pada periode 20 hingga 27 Agustus 2021, rata-rata jumlah pasien sembuh terdapat lebih dari 25.000 orang per hari.

“Secara total, per 27 Agustus 2021, angka kumulatif kesembuhan berada di atas 3,6 juta atau tepatnya 3.689.256 orang sembuh,” ujar Johnny, dikutip dari siaran pers di laman covid-19.go.id, Senin (30/8/21).

“Mengingat jumlah kasus konfirmasi (kasus positif) hingga tanggal tersebut adalah 4.056.354 kasus, maka angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia per 27 Agustus 2021 mencapai 91 persen,” kata dia.

Baca juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Indonesia bertambah 4.608 dan Sembuh 4.671 Kasus

Johnny menyebutkan, tingkat kesembuhan tertinggi tercatat pada 25 Agustus dengan 35.082 pasien sembuh. Berdasarkan data dari pemerintah provinsi DKI Jakarta, angka kesembuhan di ibu kota mencapai 97,5 persen atau lebih tinggi dari nasional. Hingga 27 Agustus 2021, total jumlah orang yang dinyatakan telah sembuh di DKI Jakarta sebanyak 827.674 orang sembuh.

“Tren positif pertambahan jumlah orang sembuh tersebut juga terlihat di provinsi-provinsi lain, terutama Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah,” ungkap Johnny.

Menurut dia, tingginya tingkat kesembuhan pasien ini tak lepas dari perjuangan para tenaga kesehatan dan relawan yang bekerja merawat pasien Covid-19. Bahkan, tidak sedikit tenaga kesehatan yang berpulang dalam pengabdiannya melakukan penanganan pandemi.

Baca juga: Jokowi Tanya India Cara Menurunkan Kasus Covid-19, PPKM Mikro Jawabannya

Mengutip data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 3 Agustus 2021, Johnny menyebutkan 640 dokter meninggal akibat Covid-19. Tidak hanya para dokter, Indonesia juga kehilangan banyak tenaga kesehatan lain akibat virus ini, misalnya para perawat dan petugas di rumah sakit atau pusat isolasi.

“Karena itu, pemerintah menomorsatukan para tenaga kesehatan dalam mendapatkan vaksin booster guna perlindungan tambahan,” kata Johnny. (kompas/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles