“Ini menjadi keprihatinan kami karena Ketua dan Anggota Bawaslu mengabaikan keterwakilan 30 persen perempuan,” kata Sarma.
Kehadiran para teradu dalam persidangan ini tidak lengkap lantaran Ketua Bawaslu Rahmat Bagja tidak hadir dalam kondisi sakit.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Totok Hariyono mengatakan, proses seleksi anggota Bawaslu Provinsi Sumut periode 2023-2028 sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca juga : Ketua Bawaslu Siantar Dilaporkan ke DKPP, Pelapor Beberkan Kronologi Kejadian
Menurutnya, Bawaslu telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai kuota keterwakilan perempuan di komponen Bawaslu Provinsi Sumut periode 2023-2028.
Memang, proses lamaran telah diperpanjang untuk membuka peluang seluas-luasnya bagi calon perempuan yang ingin mengikuti dalam proses rekrutmen.
“Mengingat pada saat penetapan tidak ada keterwakilan perempuan, hal ini merupakan bagian dari hasil kelayakan dan kepatutan yang dilakukan para teradu,” kata Totok.
Anggota Bawaslu lainnya, Herwyn JM Malonda pun membantah tuduhan pengadu. Menurut dia, Bawaslu tidak menunda-nunda dalam menetapkan dan menetapkan Anggota Bawaslu Provinsi Sumut periode 2023-2028.
