Jakarta, MISTAR.ID
Pada tahun ini jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) penerima bantuan pangan bertambah dari 10 juta menjadi lebih dari 22 juta. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat meninjau penyaluran bantuan di Berau, Kalimatan Timur pada Sabtu (4/2/24).
“Penerima bantuan beras El Nino ini merupakan bagian dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mereka biasanya menerima bansos dan bantuan langsung tunai (BLT),” ujarnya.
Melalui perluasan penerima bantuan pangan, kata Effendy pemerintah menyasar rumah tangga pada kelompok 10 persen terbawah atau sangat miskin hingga 30-40 persen terbawah atau kelompok rentan.
Baca juga: 16.405 KPM di Siantar Terima Beras Bantuan Pangan Nasional
Menurut dia, pemerintah memberikan bantuan pangan untuk membantu mengendalikan kenaikan harga pangan, khususnya beras.
Dinamika cuaca ekstrem seperti El Nino pada tahun lalu menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen sehingga menyebabkan harga beras meningkat.
Kenaikan harga beras disebabkan banyaknya gagal panen yang disebabkan oleh dinamika cuaca ekstrem El Nino, jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginformasikan bahwa program bantuan sosial seperti bantuan pangan beras dan bantuan tunai El Nino telah dicanangkan sebagai respons terhadap dampak kemarau panjang.
Sejak September 2023, pemerintah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan untuk memperkuat daya beli masyarakat.
Widodo pun menanggapi tudingan adanya agenda politik di balik penyaluran bantuan sosial, terutama jelang Pemilu 2024. “Sudah didistribusikan sejak September,” ujarnya. (mtr/hm17)
