Jakarta, MISTAR.ID
Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis sisa anggaran belanja APBN 2022 yang sebesar Rp 1.192,5 triliun bisa dibelanjakan. Apalagi dalam rangka menjaga momentum pemulihan secara agregat, momentum belanja APBN sifatnya sangat kuat.
“Akan ada 40% dari alokasi anggaran yang akan dieksekusi dalam kuartal terakhir. Itu akan menambah agregat demand yang sangat signifikan,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Kamis (3/11/2022).
Baca juga:Menkeu Nyatakan APBN Seperti Buku Cerita 1001 Malam
Pernyataan dari bendahara negara itu menunjukan bahwa, pemerintah berkeyakinan belanja negara di dalam APBN 2022 bisa terserap sepenuhnya.
Seperti diketahui realisasi belanja APBN 2022 hingga 30 September 2022 baru mencapai Rp 1.913,9 triliun atau baru terserap 61,6% dari pagu belanja negara sebesar Rp 3.106,4 triliun, seperti yang sudah ditetapkan di dalam Perpres 98/2022.
Artinya masih ada Rp 1.192,5 triliun atau 38,4% lagi belanja yang tersisa di akhir tahun 2022 ini.
Sri Mulyani optimistis belanja negara bisa terserap sepenuhnya, karena dalam dua bulan terakhir di sisa akhir tahun 2022, masih terdapat alokasi belanja negara yang akan meningkat cukup pesat.
Baca juga:Belanja APBN Paling Besar Buat Bayar Gaji PNS, Jokowi Tegur Menteri
Misalnya saja, Sri Mulyani mencontohkan, pada dua hari lalu Kemenkeu telah membayar seluruh kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) sebesar Rp 163 triliun.
Adapun untuk pembayaran kompensasi untuk Kuartal III-2022, kata Sri Mulyani akan memberikannya segera, sesudah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selesai melakukan audit.
“Demikian langkah-langkah yang sifatnya spesifik seperti menjaga daya beli masyarakat dan memberikan bantuan sosial akan terus dieksekusi,” jelas Sri Mulyani. (cnbc/hm06)
