Wednesday, April 16, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Populasi Gajah Sumatera Semakin Mengkhawatirkan

journalist-avatar-top
Minggu, 8 Desember 2024 08.15
populasi_gajah_sumatera_semakin_mengkhawatirkan

populasi gajah sumatera semakin mengkhawatirkan

news_banner

Lampung Timur, MISTAR.ID

Populasi gajah Sumatera semakin terancam punah. Kondisi mengkhawatirkan ini diketahui setelah anak gajah bernama Rubado ditemukan mati di Camp Elephant Response Unit (ERU) Balai Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.

Rubado diketahui meninggal akibat infeksi cacing di perutnya. Kematian Rubado menambah daftar kelam, di mana total empat gajah Sumatera dilaporkan mati di kawasan tersebut sepanjang 2024.

Menanggapi situasi ini, Ketua WWF Indonesia, Aditya Bayunanda mendesak perlindungan gajah Sumatera melalui regulasi pendanaan yang melibatkan berbagai sektor.

“APBN sangat terbatas, sehingga dibutuhkan gotong royong untuk membangun konservasi dengan lebih baik,” ujar Prof. Satyawan saat menggelar bincang bertajuk Beyond Wildlife belum lama ini, dilansir dari detikcom, Minggu (8/12/24).

Baca juga: Anak Gajah Sumatera Lahir di PLSK Tangkahan

Ia menambahkan bahwa pendanaan tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga harus melibatkan sektor swasta dan NGO.

“Nanti diatur tentang bab pendanaan dan peran serta masyarakat. Itu sangat kita perlukan dalam konservasi,” tegasnya.

Selain itu, pelestarian gajah Sumatera juga perlu mempertimbangkan keseimbangan dengan kehidupan masyarakat sekitar melalui pendekatan berbasis lingkungan yang ramah (eco-friendly). Langkah ini bertujuan menciptakan harmoni antara pelestarian habitat gajah dan kesejahteraan masyarakat.

“Programnya tidak hanya berfokus pada bagaimana populasi gajah bisa selamat, tapi juga diseimbangkan dengan pengembangan dan kebudayaan masyarakat di sana. Dengan misalnya pengembangan eco-friendly. Peningkatan seperti ini tidak selalu memilih mana yang lebih penting, gajah atau manusia, tapi mewujudkan ruang yang sama,” jelas Satyawan. (detik/hm20)

REPORTER: