Jakarta, MISTAR.ID
Dianggap tak efektif, tilang bagi pengendara yang melanggar aturan uji emisi kendaraan akhirnya dihentikan.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Polusi Udara Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nurcholis mengatakan, sanksi tilang diberlakukan sebelum Satgas Polusi Udara Polda Metro Jaya dibentuk. Dikatakan, usai dibentuk, langkah penindakan itu pun dievaluasi dan dianggap tak efektif.
“Itu tilang sebelum satgas dibentuk, lalu dievaluasi dan tidak efektif. Jadi untuk kedepannya tidak ditilang yang belum lulus,” paparnya, pada Senin (11/9/23).
Baca juga:Â Hari Keempat Ops Zebra Toba 2023, 19 Pelanggar Ditilang
Namun dia tak merinci lebih lanjut penyebab sanksi tilang terkait pelanggaran uji emisi dinilai tak efektif. Nurcholis mengatakan, pengendara sepeda motor atau mobil tidak lulus uji emisi bakal diimbau untuk menservis kendaraannya. Begitu juga pihak dealer bisa membantu servis kendaraan motor tersebut.
Sanksi tilang bagi yang belum lulus uji emisi diterapkan sejak Jumat (1/9/23). Pengendara roda 2 kala itu dikenakan denda paling banyak Rp 250.000. Sementara pengemudi mobil didenda maksimal Rp 500.000.
Ini diterapkan dalam mendorong masyarakat menguji emisi kendaraannya. Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi polusi udara di Jakarta, dimana salah satu sumbernya dari emisi gas buang kendaraan bermotor.
Baca juga:Â Polda Sumut Kembali Berlakukan Tilang Manual
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi perubahan sistem penindakan tak lagi memberlakukan sanksi tilang bagi kendaraan gagal uji emisi. Heru menyerahkan semua keputusan kepada pihak Kepolisian.
“Ya mengikut saja. Terserah teman-teman polisi (yang) tau kebijakannya,” ucap Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Dirinya belum mengetahui penyebab terperinci perubahan sistem tersebut. Hanya saja dia memastikan, pihaknya bakal mengikuti keputusan tersebut. (kcm/dtk/hm16)
