21 C
New York
Friday, September 6, 2024

Penjelasan Dampak Megathrust yang Bisa Sebabkan Likuifaksi

Jakarta, MISTAR.ID

Pakar kegempaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa salah satu dampak dari gempa megathrust adalah fenomena tanah bergerak atau biasa disebut likuifaksi.

Menurut peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa likuifaksi masuk dalam kategori ancaman sekunder yang dapat terjadi ketika guncangan kuat terjadi di suatu wilayah, terutama di wilayah pesisir.

“Likuifaksi terjadi di daerah yang biasanya terdiri dari pasir yang jenuh air dan terkena guncangan. Jika pasir tersebut terkena guncangan kuat, maka likuifaksi bisa terjadi,” jelas Rahma, dilansir dari CNN Indonesia, Jumat (6/9/24).

Baca juga: Potensi Tsunami 20 Meter di Banten: Implikasi Megathrust

“Fenomena ini membuat tanah berubah menjadi lumpur, kehilangan daya dukungnya. Jika ada benda berat di atasnya, tanah akan amblas,” tambahnya.

Ahli geologi dari ITB, Imam Achmad Sadisun juga menjelaskan hal yang sama.

“Karena guncangan kuat akibat gempa, tekanan air di pori-pori tanah meningkat secara tiba-tiba. Ini menyebabkan material pasir melayang di antara air, menciptakan likuifaksi,” jelas Imam.

Menurutnya, likuifaksi umumnya terjadi pada gempa dengan magnitudo di atas 5 dan kedalaman dangkal, serta hanya terjadi di bawah muka air tanah setempat. Material yang terkena likuifaksi biasanya berada di kedalaman sekitar 20 meter.

Ahli geologi Rovicky Dwi Putrohari juga menyatakan bahwa likuifaksi dipicu oleh getaran gempa, bukan tsunami.

Baca juga: Hadapi Gempa Megathrust, BPBD Sumut Imbau Masyarakat Tetap Waspada

“Getaran gempa menyebabkan fraksi kasar terkumpul di bawah, sementara butiran halus dan air keluar ke atas,” kata Rovicky.

Fenomena ini mengurangi daya dukung tanah, mengakibatkan amblasnya permukaan tanah di atasnya.

“Likuifaksi bisa dianalogikan seperti mengetuk-ngetuk toples untuk memasukkan lebih banyak benda. Ini menyebabkan cairan atau material halus naik ke permukaan,” jelasnya. (cnn/hm20)

Related Articles

Latest Articles