Rifky menambahkan bahwa keputusan kerjasama antara Partai NasDem dan PKB untuk mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dianggap sebagai pengkhianatan.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disetujui oleh ketiga partai politik,” tegas Rifky.
Dia juga menekankan bahwa tindakan ini merupakan pengkhianatan terhadap komitmen yang telah diutarakan oleh Calon Presiden Anies Baswedan, yang telah diberi mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan.
Baca Juga:Â Jaringan Narkoba Asal Malaysia Dibongkar Polres Asahan, Empat Pria Diamankan
Sebelumnya, Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, juga mengkritik sikap Anies Baswedan. Menurutnya, Anies dianggap kurang berani.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa wacana mengenai duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024 masih bersifat spekulatif.
Wacana ini muncul setelah pertemuan antara Anies dan Nyai Hj Muhassonah Hasbullah, ibu Cak Imin, di Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur beberapa waktu yang lalu. “Ini baru wacana,” kata Jazilul dalam keterangan yang dikeluarkan pada Kamis (31/8/23).
