15.9 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Luhut Pandjaitan: Puncak Gelombang Omicron Pertengahan Februari Hingga Awal Maret

Jakarta, MISTAR.ID

Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, puncak gelombang kasus Covid-19 varian Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga Maret 2022. Perkiraan itu didapatkan dari hasil trajectory kasus Covid-19 di Afrika Selatan.

“Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati, berangkat dari trajectory kasus Covid-19 di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini,” kata Luhut dalam konferensi pers, Minggu (16/1/2022).

“Saya ulangi, dari hasil trajectory kasus Covid-19 di Afrika Selatan puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini,” lanjutnya.

Baca Juga:Cegah Omicron, Pemko Medan Perkuat Tracing dan Siapkan Isoter

Luhut mengatakan, pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus Omicron di Indonesia lebih landai dibandingkan negara lainnya, sehingga sistem kesehatan tidak terbebani.

“Namun pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus yang terjadi lebih landai dibandingkan dengan negara lain, sehingga tidak membebani sistem kesehatan kita,” ungkapnya.

Luhut melanjutkan, berbagai langkah juga akan dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya penegakan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi.

Baca Juga:Antisipasi Penyebaran Omicron, Indonesia Tutup Pintu Bagi 14 Negara

“Berbagai langkah yang dilakukan adalah penegakan protokol kesehatan dan lagi-lagi akselerasi vaksinasi itu sangat penting,” kata dia.

Untuk pengetatan mobilitas, Luhut mengatakan hal itu akan menjadi opsi terakhir pemerintah. Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat untuk melakukan pengetatan mobilitas secara mandiri.

“Dan pengetatan mobilitas akan kita jadikan opsi terakhir untuk dilakukan. Tapi kami mengimbau kalau di kantor tidak perlu 100% ya tidak usah 100% yang hadir. Jadi diatur saja lihat situasinya apakah dibikin 75% untuk 2 minggu ke depan, itu saya kira bisa dilakukan oleh kantor masing-masing,” tutur Luhut. (detik/hm14)

Related Articles

Latest Articles