Tuesday, February 4, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

Indonesia BangunBendungan Mbay Senilai Rp1,4 Triliun di NTT, Lihat Kecanggihannya

journalist-avatar-top
By
Sunday, July 2, 2023 22:12
21
indonesia_bangunbendungan_mbay_senilai_rp14_triliun_di_ntt_lihat_kecanggihannya

indonesia bangunbendungan mbay senilai rp14 triliun di ntt lihat kecanggihannya

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air NTT. Pada 14 Juni 2023, progres konstruksi Bendungan Mbay mencapai 16,01%.

Sementara itu, pembangunan bendungan ini harus selesai pada akhir 2024. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang curah hujannya lebih sedikit dibandingkan daerah lain.

Baca juga : Papan Proyek Jembatan di Deli Serdang Dibiarkan Asal Letak

“Setelah pembangunan bendungan, jaringan irigasi juga harus dibangun. Oleh karena itu, bendungan yang dibangun dengan biaya tinggi dapat menguntungkan karena pasokan air ke sawah para petani terjamin,” kata Basuki dalam siaran pers yang dikutip Minggu (2/7/2023).

Bendungan Mbay dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang di Desa Rendubutowe Kecamatan Aesesa Selatan, sekitar 30 kilometer dari pusat kota Kabupaten Nagekeo.

Daerah tangkapan air bendungan ini seluas 499,55 hektar dan bersumber dari sungai Aesesa. Sedangkan Bendungan Mbay dikontrakkan mulai 2021 dengan dua paket pekerjaan senilai Rp 1,47 triliun.

Baca juga : Cerita ‘Seram” Jembatan Talang Tanah Jawa, Peninggalan Belanda Hingga Menelan Korban

Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bumi Indah (KSO) dengan progres 16,28% sedangkan Paket II dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dengan progres progres 15,73%.

Pasalnya, struktur kepengurusan dilaksanakan oleh PT Indra Karya Rancang Semesta Sabana (KSO). Bendungan Mbay memiliki fungsi penting sebagai air irigasi di Kabupaten Nagekeo, dimana komoditas utamanya seperti padi dan palawija membutuhkan sumber air irigasi.

Bendungan Mbay seluas 51,74 juta meter kubik ini dirancang untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi Mbay Kanan dan Kiri (DI) seluas 5.898 hektar.

Baca juga : Ruas Jalan Jembatan Sei Padang Tebing Tinggi Mulai Alami Kerusakan

Bendungan ini juga memiliki keunggulan lain yaitu memenuhi kebutuhan air baku 05 liter per detik di Nagekeo dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283,33 meter kubik per detik.

“Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah waduk yang dibangun Kementerian PUPR untuk mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi NTT,” lanjut Basuki.

Baca juga : Terima Keluhan Konstituennya, Raden Khalil Siap Jadi Jembatan Masyarakat ke Pemerintah

Sebelumnya, sejak 2015, tiga bendungan telah selesai dibangun di NTT dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang pada 2018, Bendungan Rotiklot di Wilayah Administratif Belu pada 2019, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka pada 2021.

Kemudian Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dan Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan akan selesai, serta Bendungan Kolhua di Kota Kupang yang sedang dalam persiapan. (okz/hm18)
journalist-avatar-bottomAndiyus