16 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Harga Pertamax Diprediksi Naik Jadi Rp16 Ribu per Liter

Jakarta, MISTAR.ID
Saat ini, harga Pertamax masih ditahan di level Rp12.500 sampai Rp13 ribu per liter. Sementara, harga BBM setara Pertamax di SPBU ‘tetangga’ sudah lebih dari Rp17 ribu per liter.

Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, harga Pertamax akan naik minimal sesuai harga keekonomiannya.

Harga Pertamax diprediksi naik menjadi Rp16 ribu per liter jika harga BBM bersubsidi yaitu Pertalite dan Solar, naik dalam waktu dekat ini.

Jika harga Pertamax tidak naik, maka mayoritas masyarakat yang biasa mengonsumsi Pertalite berpotensi beralih ke Pertamax. Hal itu akan membuat keuangan PT Pertamina (Persero) boncos.

Baca Juga:Ini Penyesuaian Harga Pertamax Turbo dan Dex Series di Sumut

“Ketika ada penyesuaian harga Pertalite masyarakat banting ke Pertamax, nanti beban Pertamina juga, pusing kerugian. Jadi win-win solusi antara pemerintah dan Pertamina,” sebut Mamit, Senin (29/8/22).

Meski berpotensi naik, Mamit mengingatkan kepada Pertamina, bahwa harga Pertamax harus turun jika harga minyak mentah dunia melandai. Kebijakan ini dimaksudkan agar memberikan rasa adil kepada masyarakat.

“Tapi harus konsisten, kalau pun memang saat evaluasi bulan depan harga minyak turun, harga Pertamax juga harus disesuaikan lagi dengan tingkat keekonomian,” jelas Mamit.

Senada, Pengamat Energi dari Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, Pertamina memang harus menjual Pertamax sesuai harga keekonomian.

Baca Juga:Waspada Bagi Pemudik! Pertalite dan Pertamax Sulit Ditemukan di SPBU Jalur Lintas Sumatera

Pasalnya, bahaya bagi perusahaan jika kembali merugi karena terpaksa menahan harga Pertamax sebesar Rp12.500-Rp13 ribu per liter.

“Kalau Pertamina rugi urusan panjang, kan memang Pertamax kebijakan korporasi jadi bergantung pada harga penyediaan Pertamina gitu,” terang Fabby.

Menurut dia, sudah waktunya Pertamina menjual harga BBM sesuai harga keekonomian. Hal ini agar keuangan perusahaan lebih sehat ke depannya.

“BBM jenis Pertamax di SPBU non Pertamina itu lebih tinggi dari harga yang ditetapkan Pertamina,” kata Fabby.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan harga Pertamax disubsidi negara karena bisa dijual di harga Rp12.500-Rp13 ribu per liter. Sementara, BBM sejenis Pertamax di Shell sudah tembus Rp17 ribu per liter.

Baca Juga:Kenaikan Pertamax Disesuaikan, Pertalite Turun Harga

“Jadi Pertamax pun sebenarnya disubsidi oleh pemerintah. Nah ini salah satu menjadi catatan yang cukup menggelitik kalau misalnya kita mengisi bensin Pertamax kok harga bisa murah. Sebenarnya, itu subsidi,” ujar Erick.

Namun, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan penjualan Pertamax tak disubsidi pemerintah, melainkan disubsidi sendiri oleh perusahaan.

“Pertamax itu jenis bahan bakar umum yang secara ketentuan harganya ditentukan badan usaha, tidak ada kompensasi bagi badan usaha,” ungkap Irto.

Namun, ia mengatakan pihaknya masih mengkaji kenaikan harga Pertamax. Menurutnya, manajemen menunggu keputusan pemerintah terkait harga BBM subsidi.

Baca Juga:Per 1 April 2022, Ini Daftar Harga Pertamax dan Pertalite di 34 Provinsi di Indonesia

“Masih kami kaji, kami masih menunggu juga keputusan pemerintah untuk harga BBM subsidi,” terang Irto.

Isu terkait kenaikan harga BBM subsidi mencuat beberapa hari terakhir. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan secara terang-terangan menyatakan, harga BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi akan naik dalam waktu dekat.

Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kenaikan harga pertalite dan solar subsidi minggu ini. “Mungkin minggu depan (minggu ini) presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga (BBM) ini,” ucap Luhut.

Baca Juga:Jelang Ramadhan, Diskon Pertamax dan Trade In Bright Gas Berlanjut dengan MyPertamina

Pemerintah seakan tak punya pilihan lain karena harga minyak mentah dunia melonjak setelah perang Rusia-Ukraina. Hal itu berpotensi membuat belanja subsidi energi semakin membengkak.

Tahun ini, pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp502 triliun atau naik dari rencana awal yang hanya Rp170 triliun.

Sementara, harga BBM penugasan Pertalite masih ditahan di level Rp7.650 per liter dan Solar subsidi Rp5.150 per liter.(cnn/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles