20.2 C
New York
Thursday, June 27, 2024

Gagalkan Penyebaran DBD, Kemenkes Lepas Nyamuk Wolbachia ke 230 Kabupaten-Kota

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Kesehatan menargetkan sekitar 230 kabupaten dan kota di Indonesia melakukan uji coba introduksi nyamuk Wolbachia.

Uji coba tersebut akan dilakukan dalam lima tahun ke depan untuk menggagalkan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Imram Pambudi di Batam, Kamis, mengatakan nyamuk ber-Wolbachia saat ini sudah masuk di lima kota yakni Jakarta Barat, Bandung di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, Bontang di Kalimantan Timur, dan Bontang di Kalimantan Timur. dan Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Target kami dalam lima tahun ke depan, setidaknya ada sekitar 230 kabupaten dan kota yang kami targetkan sebagai lokasi Wolbachia. Ini merupakan wilayah dengan kasus DBD yang tinggi,” kata Pambudi.

Baca juga: Mei 2024, DBD di Nisel, Madina dan Palas Masuk Kejadian Luar Biasa

Ia menjelaskan, uji coba pelepasan nyamuk ber-Wolbachia untuk menekan kasus DBD di Batam, Kepulauan Riau, tidak diperlukan karena terdapat anomali kasus yang dilaporkan di wilayah setempat dibandingkan dengan wilayah lain.

Kasus DBD terus meningkat setiap tahunnya di daerah lain, sedangkan di Batam, jumlah masyarakat yang terpapar DBD mengalami penurunan sejak periode 2022-2023.

“Pada tahun 2023, Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat kasus DBD sebanyak 376 kasus. Sedangkan pada tahun 2024 sebanyak 181 kasus. Makanya, saat ini belum diperlukan metode (pelepasan) nyamuk ber-Wolbachia,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Indonesia bukan satu-satunya negara yang menggunakan teknologi nyamuk Wolbachia, negara seperti Singapura, Vietnam, Brazil, dan Australia juga sudah menerapkannya.

Baca juga: Musim Penghujan, Dinkes Sumut Minta Masyarakat Waspadai DBD

“Nyamuk pembawa Wolbachia tidak hanya ditemukan di Indonesia tetapi juga terbukti efektif di beberapa negara,” ujarnya.

Pambudi menjelaskan mekanisme kerja teknologi nyamuk ber-Wolbachia, dimana nyamuk ber-Wolbachia mempersulit virus untuk berkembang biak di dalam vektor nyamuk Aedes aegypti.

“Makanya, ketika nyamuk kembali menggigit seseorang, ia tidak bisa menularkan virus demam berdarah. Begitulah cara kerjanya. Namun nyamuk ber-Wolbachia baru bisa berpengaruh jika populasi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia lebih dari 60 persen, ujarnya. (antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles