DPR Usulkan Pajak untuk Wisatawan Asing


Turis asing di Indonesia. (f: ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengusulkan pengenaan pajak bagi wisatawan asing yang masuk ke Indonesia.
Usulan ini akan dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan sebagai upaya meningkatkan penerimaan negara dari sektor pariwisata.
Menurut Saleh, pajak individual bagi wisatawan asing perlu diterapkan agar kunjungan mereka tidak sepenuhnya gratis.
"Jadi, orang datang ke Bali nggak free-free gitu saja, tapi tetap bayar pajak. Berapa jumlahnya dan sebagainya, nanti akan diperhitungkan," ujarnya, dikutip dari Antara, Rabu (26/2/2025).
Ia menyoroti bahwa wisatawan asing dapat dengan mudah mengunjungi destinasi wisata di Indonesia meskipun dengan anggaran terbatas. Akibatnya, dampak ekonomi bagi negara tidak signifikan.
"Ternyata nggak punya duit juga, nggak cukup banyak duit, hanya duit seadanya sudah bisa wisata di sana. Jadi ini harus dipikirkan supaya pendapatan negara dari wisata meningkat," tuturnya.
RUU ini juga menargetkan pengembangan desa wisata agar manfaat ekonomi lebih dirasakan masyarakat setempat. Dengan begitu, pariwisata diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dan mendorong daya saing Indonesia dibandingkan negara ASEAN lain seperti Thailand.
Selain aspek ekonomi, Saleh ingin pariwisata menjadi bagian dari diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional. Ia mengakui bahwa konsep ini masih menghadapi kendala, karena diplomasi merupakan kewenangan Kementerian Luar Negeri.
"Kita sedang berpikir kalimat apa yang paling tepat untuk menjalankan tugas itu," tuturnya. (antara/hm20)