Cap Go Meh Dirayakan Lebih Awal di Pulau Kemaro, Simak Penjelasannya
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=64&q=75)
![cap_go_meh_dirayakan_lebih_awal_di_pulau_kemaro_simak_penjelasannya](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F07-02-2025%2Fcap_go_meh_dirayakan_lebih_awal_di_pulau_kemaro_simak_penjelasannya_2025-02-07_12-00-48_5731.jpg&w=1920&q=75)
Salah satu sudut di Pulau Kemaro Palembang. (f:antara/mistar)
Palembang, MISTAR.ID
Tradisi 15 hari setelah hari raya Imlek atau Cap Go Meh dirayakan lebih awal di Pulau Kemaro, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Perayaan Cap Go Meh lebih awal oleh etnis Tionghoa itu disampaikan oleh Wakil Ketua Klenteng Hong Tong Bio di Palembang, Eko, pada Jumat (7/2/25).
"Cap Go Meh tahun ini jatuh pada 12 Februari 2025, namun untuk warga Tionghoa Palembang yang ingin merayakannya di Pulau Kemaro dapat datang lebih awal pada 10 Februari," tuturnya, dilansir media antara.
Pengurus Klenteng Hong Tong Bio Palembang, kata Eko, menyatakan bahwa Cap Go Meh 2025 dirayakan dua hari lebih awal dikarenakan oleh kondisi pasang surut Sungai Musi.
"Cap Go Meh tahun ini Sungai Musi sedang surut sehingga perayaannya dipercepat agar kapal yang membawa warga Tionghoa dari Palembang dan berbagai daerah lainnya dapat bersandar di Pulau Kemaro," jelasnya.
Untuk menyambut kedatangan di Pulau Kemaro, kata Eko, panitia telah melakukan berbagai persiapan seperti menata dermaga, dan membuat jembatan terapung dari samping pabrik PT Pusri ke Pulau Kemaro agar akses ke tempat itu tidak hanya menggunakan kapal.
Bagi warga etnis Tionghoa dan masyarakat umum yang akan berkunjung ke Pulau Kemaro pada saat Cap Go Meh, dapat berjalan kaki menyeberang menggunakan jembatan apung atau menggunakan kapal tongkang gratis.
Kapal tongkang gratis disediakan panitia dari kawasan Pasar 16 Ilir, pada tanggal 10 Februari 2025 mulai pukul 18.00 WIB, dan tanggal 11 Februari mulai pukul 16.00 WIB.
Baca Juga: Cek Peruntungan Shio di Tahun Ular Kayu
Pulau Kemaro sebagai salah satu objek wisata di Kota Palembang, saat perayaan Cap Go Meh ramai dikunjungi warga etnis Tionghoa dan masyarakat umum dari Kota Palembang serta beberapa daerah dari dalam dan luar Sumsel, bahkan ada yang dari luar negeri seperti Singapura.
Selain untuk beribadah dan merayakan Cap Go Meh, banyak pengunjung yang datang ke pulau seluas seluas 79 hektare itu untuk berwisata melihat pagoda berlantai sembilan, Klenteng Hok Tjing Rio, dan peninggalan sejarah makam putri Sriwijaya Siti Fatimah.
Untuk melayani kebutuhan makan dan minum pengunjung, panitia bersama pihak kelenteng Hok Tjing Rio menggandeng pedagang/pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk berjualan di Pulau Kemaro.
"Sedangkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pengunjung Pulau Kemaro, pihaknya bekerja sama dengan pihak Polrestabes Palembang, TNI dan instansi terkait lainnya," pungkas Eko. (*/hm27)
![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=256&q=75)