23.8 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Waspada! Intensitas Hujan Tinggi di Sumut akan Ganggu Fotosintesis Tanaman Pangan

Medan, MISTAR.ID

Intensitas hujan yang cukup tinggi yang terjadi belakangan ini di wilayah Sumatera Utara (Sumut), memiliki pengaruh pada prosuksi tanaman pangan dan hortikultura di Sumut. Terutama dalam proses pembentukan zat makanan pada tumbuhan di dalam bantuan sinar matahari atau fotosintesis.

Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan (TPH) Provinsi Sumut, Bahruddin Siregar menurutnya bila tak turun hujan, namun cuaca tampak mendung dan matahari bisa tidak muncul seharian.

“Jadi sekarang ini iklim tidak hanya kemarau dan hujan saja. Belakangan ini sering terjadi mendung artinya pagi matahari bersinar sebentar sekitar 2 jam aja lalu dia mendung hingga sore. Matahari tak keluar atau tidak bersinar bagus. Akibatnya fotosintesis terganggu. Sehingga berdampak pada produksi tanaman,” kata Bahruddin, Rabu (9/3/22).

Baca juga:DPRD Medan Minta Pemko Korek Parit Dangkal Penyebab Banjir

Untuk itu, kata Bahruddin lagi, dalam kondisi ini seharusnya ini menjadi tugas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) untuk melakukan penelitian. Sebab sinar matahari tidak sampai 12 jam sekarang ini.

“Sudah berapa minggu kondisi kita seperti ini. Sangat terpengaruh pada tanaman kita. Kalau pohon yang mau berbuah sudah ada pentilnya (buah yang masih kecil) tau-tau udah gugur atau jatuh,” imbuhnya.

“Sehingga ini juga berpengaruh untuk semua tanaman dan pohon baik itu sayuran, hortikultura, atau padi. Nah, terutama padi ini yang memerlukan sinar matahari paling tidak sekitar 8-10 jam. Tapi sekarang terhambat hanya sekitar 4 jam saja di dapat sinar matahari ini. Sinar matahari saat ini jauh. Jadi, fotosintesis nya apa? Tidak terserap dengan baik jelas mengganggu produksi kita. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian tadi oleh BPTP,” tambahnya lagi.

Selain itu memang dengan musim hujan ini ada bencana seperti banjir. Namun banjir ini tidak signifikan. Khususnya lahan pertanian padi, sebanyak 127,5 hektar terendam banjir mulai dari sawah, ladang jagung, ladang kacang hijau dan semangka.

“Kita sudah mengambil langkah-langkah seperti mengintruksikan kepada POPT agar meningkatkan pengamatan. Lalu mengajak para petani melakukan pembersihan parit-parit dan lainnya,” pungkasnya. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles