10 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Tenaga Medis GL Tobing Tanjung Morawa Mogok Kerja, Ini Penjelasannya

Medan, MISTAR.ID
Sejumlah tenaga medis khusus penanganan Covid-19 di RS GL Tobing Tanjung Morawa diinformasikan melakukan mogok kerja. Isu tak sedap yang muncul di tengah Pandemik Covid-19 di Sumatera Utara menimbulkan keprihatinan bagaimana nasib masyarakat dalam penanganan Covid-19.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah menyampaikan bahwasanya Rumah Sakit (RS) GL Tobing PTPN II tetap akan dibuka. Dr Aris juga membantah adanya tenaga medis yang mogok kerja.

“Gak ada mogok, gak ada dipecat, gak ada diusir, gak ada ditutup atau diberhentikan hanya miss komunikasi saja. Semua tetap di hotel memang Kadis ada kebijakan terkait pengetatan anggaran karena satu kamar satu orang terlalu besar. Soal protokol Covid-19 ketika selesai melaksanakan tugas sudah dilakukan screening disinfektan, melakukan tes rapid sekali seminggu dan selalu disemprot,” katanya dr.Aris saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (3/5/20).

Lanjut dr Aris, di aktivitas di RS GL Tobing juga tetap berjalan normal. Hanya saja Kadis Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit sempat khawatir seandainya tenaga medis ini keberatan dengan kebijakan yang telah diberikan. “Kadis takut pasien-pasien nantinya terlantar sehingga sebelum miss komunikasi clear diambil kebijakan untuk memindahkan pasien. Ada 15 pasien yang sudah di pindahkan semua ke RS Martha Friska kemarin siang. Sedangkan 3 orang pasien PDP sudah pulang,” jelasnya.

Dijelaskan dr. Aris dipindahkan pasien tersebut dari RS GL Tobing ke RS Martha Friska Multatuli juga karena perlengkapan di RS Martha Friska, sampai saat ini memang jauh lebih lengkap.

Terkait muncul berita di media sosial terkait isu aksi mogok petugas medis di RS GL Tobing, dr. Aris mengatakan tidak ada komunikasi sebelumnya. Maka dari itu pihaknya sedikit kecewa kenapa harus menyampaikan keluhan langsung keluar.

“Harusnya bicaralah. Tenaga medis dan tenaga kesehatan. Tapi saat ini sudah seperti biasa dari kemarin sore, walaupun gak ada pasien dan kita siap terima pasien. Untuk jumlah tenaga medis ada sekitar 80-an yang seluruhnya gugus tugas yang merekrut melalui organisasi profesi jadi gak sempat kita saring. Memang masih ada juga yang masih menolak bahkan sebagian gak tau hanya ikut-ikutan aja. Untuk itu kedepan kita akan lebih selektif memilih relawan apalagi perekrutan tidak pakai psikotes,” terangnya.

Terkait status relawan, dr Aris menuturkan tidak dipaksakan, kapan saja bisa diganti karena tidak ada kontrak terikat hanya keluarkan surat tugas tenaga medis per shift. “Intinya semua sudah sepakat kemarin. Di rumah sakit lain gak ada masalah. Jadi, di RS GL Tobing karena pola rekrutnya dari awal sudah salah. Nah, soal gaji kita semua masih dalam tahap awal, kita kan belum pernah cairkan anggaran untuk Covid-19. Walaupun uangnya ada tapi kan harus melalui tahapan-tahapan lainnya. Karena ini kan bukan uang perusahaan apalagi dengan jumlah yang begitu besar,” ungkapnya.

Hingga saat ini, ditambahkan dr.Aris tenaga medis di RS GL Tobing sudah bersedia ditempatkan dua orang di dalam satu kamar di hotel dan soal gaji akan segera dibayar karena menunggu verifikasi administrasi. “Karena semuanya kan harus diminta pertanggung jawabanya dan tidak asal-asalan,” pungkasnya.

Penulis: Anita
Editor: Rika Yoesz

Related Articles

Latest Articles