23.4 C
New York
Wednesday, June 26, 2024

Tanam Rumpuh Sambil Tambah Penghasilan, Dewi Manfaatkan Tanah Sewaan di Tuntungan

Medan, MISTAR.ID

Dewi Lestari (36), warga asli Tuntungan, menyewa tanah selama tiga tahun di belakang Asrama Zipur Kompi A Tuntungan, tepatnya di Jalan Tuntungan 2 Dusun 1, untuk menambah penghasilan rumah tangga, sesuai profesi yang telah digelutinya sejak sekolah dasar, yaitu menanam rumput.

Saat ini, Dewi menanam rumput gajah mini, meskipun ia mengakui bahwa rumput jenis Swiss lebih mudah perawatannya. Musim panas sering menjadi tantangan, karena rumput gajah mini cenderung jarang (botak-botak) ketika suhu tinggi.

“Musim panas menjadi tantangan besar bagi kami. Rumput gajah mini sering jarang dan botak-botak karena suhu tinggi,” ungkap Dewi saat ditemui mistar.id di ladang miliknya, Rabu (26/6/24) pagi.

Baca juga: Rumput di Bantaran Sungai Diracun, Warga Khawatir Jadi Bencana

Penjualan rumput dilakukan per meter kepada agen. Jika agen menerima rumput dalam kondisi bersih, petani mendapat Rp18.000 per meter.

“Kami menjual rumput per meter. Kalau agen hanya menerima bersih, kami dapat Rp18.000 per meter. Tapi kalau agen yang ngupas, harganya turun jadi Rp13.000 per meter,” jelas Dewi sembari mengutarakan bahwa Desa Tuntungan II mayoritas penduduknya menanam rumput yang selalu digunakan untuk memperindah taman dan hiasan rumah.

Dewi menjelaskan bahwa masa panen rumput tergantung pada perawatan dan pemupukan. Jika pupuk cukup kuat, panen bisa dilakukan dalam dua bulan. Dari total 300 meter yang ditanam, sekitar 200 meter bisa dijual, sedangkan 100 meter sisanya digunakan sebagai bibit.

Pupuk yang digunakan termasuk organik, urea, dan NPK mutiara, yang diberikan setiap minggu atau sepuluh hari sekali.

“Pupuk sangat penting. Kalau pupuknya kuat, dua bulan sudah bisa panen. Biasanya kami gunakan kompos, urea, dan mutiara,” tambahnya.

Baca juga: Cari Tambahan, Karyawan Swasta Ini Buka Usaha Pulsa Kecil-kecilan

Dewi mengungkapkan bahwa dalam sebulan, ia membutuhkan sekitar 20 kg pupuk untuk merawat rumput gajah mini. Untuk jenis pupuknya campur-campur, dan biasanya harga pupuk mutiara Rp18.000 per kilo, kompos Rp4.500 per kilo dan urea Rp16.000 per kilo nya.

Gagal panen sering terjadi saat musim panas karena serangan ulat yang memakan rumput. Penyakit rumput lebih sering muncul di musim panas, sementara musim hujan lebih baik untuk pertumbuhan yang subur.

Dewi menyebut pekerjaan meladang rumput cukup rumit, terutama bagi pemula. Setelah bibit ditanam, ia biasanya mencari pekerjaan lain sambil menunggu masa panen.

“Gagal panen sering terjadi saat musim panas. Ulat memakan rumput, dan penyakit rumput lebih mudah muncul. Tapi di musim hujan, pertumbuhannya lebih baik. Pekerjaan ini memang rumit, terutama bagi yang baru pertama kali mencoba,” kata Dewi. (azmie/hm17)

Related Articles

Latest Articles