Tuesday, April 15, 2025
home_banner_first
MEDAN

Sumut Gagal Mewujudkan Visi Provinsi Inklusif

journalist-avatar-top
Kamis, 25 Januari 2024 20.55
sumut_gagal_mewujudkan_visi_provinsi_inklusif

sumut gagal mewujudkan visi provinsi inklusif

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Meski pada 2015 Sumatera Utara (Sumut) dengan bangga mendeklarasikan diri sebagai Provinsi inklusif, nyatanya 426 sekolah yang semula siap menyelenggarakan pendidikan inklusif sulit ditemui di lapangan.

Sekolah inklusi adalah sebuah konsep cemerlang yang membuka pintu pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun konsep ini menghadapi kendala yang tak terduga.

Dosen Pendidikan Luar Sekolah Unimed, Dr Sudirman membuka tirai permasalahan dengan menyampaikan bahwa hampir tidak ada satu sekolah pun di Sumut yang berhasil menjadi inklusif.

Baca juga : OJK Dukung Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Wisata

“Dulu, di Medan sempat ada sekolah yang membuka kelas-kelas inklusi, tetapi tidak berlangsung lama, akhirnya hilang, karena tidak jelas arahnya dan layanannya,” ujarnya, Kamis (25/1/24).

Pertanyaan wajar muncul, apa bedanya sekolah inklusi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB)? Di satu sisi, sekolah inklusi ditunjuk oleh pemerintah untuk memberikan pendidikan kepada ABK, menjadikannya bagian integral dari sistem pendidikan umum. Sementara itu, SLB didesain khusus untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus atau disabilitas.

Ketidakmampuan sekolah-sekolah reguler menjadi inklusif di Sumut disebutkan berkaitan dengan pendekatan yang kurang spesifik dalam pelayanan terhadap ABK.

REPORTER: