Medan, MISTAR.ID
Sudah hampir satu bulan tim unit reaksi cepat/tim pemburu begal (URC) dibentuk oleh Sat Reskrim Polrestabes Medan. Tim yang berkekuatan 22 personel dari Sat Reskrim dan ditambah dari setiap Polsek diklaim membawa energi positif.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan bahwa tingkat kriminalitas khususnya 3C di wilayah hukum Polrestabes Medan sudah mengalami penurunan. Dari data yang ditampilkannya kepada mistar.id, meski belum signifikan, terlihat penurunan kasus tiga bulan belakangan.
“Kalau dari data tiga bulan terakhir ada penurunan. Artinya kan ada energi positif,” ucapnya, Rabu (6/11/24).
Meski begitu, lanjut orang nomor satu di jajaran Polrestabes Medan itu, tindak kejahatan di wilayah hukumnya tidak akan pernah habis. Ia pun berkomitmen untuk meminimalisirnya.
Baca juga: Curas dan Curat Meningkat di Wilkum Polrestabes Medan Selama 2023
“Nggak akan pernah habis. Makanya kita imbangi, kita kuatkan pengungkapannya dan kita kuatkan pencegahannya,” sebutnya.
Data menunjukkan, selama Agustus 2024, kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas) terjadi sebanyak 27 kasus, pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 299 kasus dan curanmor 204 kasus.
Sementara pada September 2024, peristiwa curas sebanyak 50 kasus, curat 293 kasus dan curanmor 237 kasus. Sedangkan pada Oktober, kasus curas yang sebelumnya 50 kasus menjadi 38 kasus.
Sementara kasus curat turun sebanyak 21 kasus dan curanmor berkurang sebanyak 12 kasus dibandingkan pada September.
Baca juga: Doorr..! Sebulan Buron, DPO Kasus Curas Ditembak Polsek Medan Baru
Sementara hingga 4 November 2024, kasus curas telah terjadi sebanyak 5 kasus, curat 47 kasus dan curanmor 28 kasus.
“Evaluasi demi evaluasi akan terus kita lakukan untuk lebih maksimal. Intinya patroli terus kita tingkatkan selama 24 jam. Selalu berotasi polanya, baik pola waktu dan pola lokasi selalu berubah,” pungkas mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu. (putra/hm20)
