Medan, MISTAR.ID

Merespon kebutuhan masyarakat dan pasar kerja, Universitas Negeri Medan (Unimed) menerima mandat baru dari Ditjen Vokasi Kemdikbudristek dengan membuka Program Studi (Prodi) baru, yakni D4 Manajemen Konstruksi, program sarjana terapan di bawah Fakultas Teknik (FT) Unimed.

Hal itu berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan, riset dan teknologi Republik Indonesia No 39/D/OT/2022 yang dikeluarkan dan ditetapkan pada 4 Maret 2022. Pembukaan program studi ini dalam rangka melaksanakan program transformasi pendidikan tinggi vokasi dan kebutuhan pasar kerja.

Rektor Unimed Syamsul Gultom berterimakasih atas mandat pemerintah kepada Unimed dengan memberikan izin membuka program studi baru D4 Manajemen Konstruksi. “Sesuai dengan diterbitkannya keputusan Mendikbudristek, maka tahun ini Unimed mulai menerima mahasiswa baru untuk Prodi D4 Manajemen Kontruksi program sarjana terapan yang dapat dilihat pada laman ltmpt.unimed.ac.id pada jalur UTBK-SBMPTN dan SM-Mandiri tahun 2022,” ujarnya, Kamis (24/3/22).

Baca juga: 6 Mahasiswi FMIPA Unimed Raih Medali Perak

Rektor mengatakan, program studi ini merupkan penyesuaian nama dan peningkatan dari program studi Teknik Sipil program diploma tiga (D3). Dengan prodi baru ini, pimpinan fakultas teknik, prodi, dosen dan mahasiswa tentunya harus semakin meningkatkan mutu dan kompetensi, agar mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan pasar kerja, serta mampu mewujudkan transformasi pendidikan tinggi vokasi.

“Kita juga harus terus meningkatkan kerja sama dengan dunia industri, dunia usaha, dan berbagai pihak, agar Prodi D4 Manajemen Konstruksi ini cepat menyesuaikan dengan perkembangan pasar dan bergerak cepat dalam meningkatkan mutu dan daya saing,” sebutnya.

Dekan FT Unimed Prof Harun Sitompul mengucapkan terima kasih atas dukungan Rektor, Senat dan semua pimpinan Unimed serta berbagai pihak yang telah mendukung pengusulan program studi baru di FT. “Alhamdulillah, pada 4 Maret 2022 SK Menteri No. 39/D/OT/2022 telah mengesahkan dan menetapkan prodi D4 Manajemen Kontruksi program sarjana terapan,” katanya. Pada saat sekarang, menurut Harun, membuka program studi baru tidaklah mudah, karena ada beberapa persyaratan yang mengharuskan telah dimiliki oleh universitas pengusul.

Diantaranya telah tersusunnya kurikulum yang mau digunakan, ketersediaan SDM dosen yang kualifikasinya sesuai dengan Prodi yang diusulkan, kecukupan sarana prasarana perkuliahan dan lain sebagainya. “Dari sisi SDM, kurikulum dan sarana prasarana belajar di FT sudah persiapkan secara matang. Semoga Unimed terus maju, jaya dan menjadi kampus terbaik,” pungkasnya. (ial/hm09)