Medan, MISTAR.ID
Salah satu pedagang bendera merah putih di depan Taman Makam Pahlawan Jalan Sisingamangaraja, Medan mengaku sepi setelah pindah lapak, akibat sudah dilarangnya berjualan di trotoar pejalan kaki.
Rina mengatakan, dulu penjualan bendera lumayan ramai ketika dirinya dan para pedagang lain berjualan di trotoar pejalan kaki di depan Taman Makam Pahlawan, karena masih ada peluang para pengendara akan berhenti sejenak untuk membeli.
“Kalau sekarang karena sudah pindah ke dalam, omzet kami jadi merosot tidak ada lagi yang mau beli karena harus berhenti dan parkir ke dalam, orang juga malas,” keluhnya saat ditemui, Rabu (31/7/24).
Baca Juga : Jelang Hari Kemerdekaan, Penjual Bendera di Medan Mulai Bermunculan
Rina sudah menggeluti pekerjaan itu selama puluhan tahun. Dikatakannya, selama 2 tahun terakhir sejak berpindah lapak, penjualan sama sekali tidak menguntungkan. Bahkan untuk ongkos dan makan siang juga tidak dapat terpenuhi jika berharap pada hasil penjualan.
“Tahun semalam menangis, tahun ini mungkin lebih menangis lagi, dari kemarin juga belum ada buka dasar dan hingga hari ini juga belum juga. Padahal ke sini pakai ongkos dan bongkar pasang setiap hari. Kalau tidak ada yang beli ya tidak dapat apa-apa malah rugi,” ungkapnya sedih.
Baca Juga : Pedagang Bendera di Medan Lesu di Tengah PPKM
Rina mengatakan, pembeli yang datang saat ini hanyalah orang-orang yang penting saja. “Paling yang beli itu orang-orang yang singgah ke sini. Seperti pejabat, PNS kalau masyarakat umum sulit untuk ke sini, contohnya ibu-ibu yang baru pulang dari pajak dari pada ribet masuk-masuk ke sini lagi, dia lebih memilih untuk beli di dekat rumahnya,” tukasnya.
Dalam kondisi tersebut, Rina hanya mampu berharap agar dagangannya dapat terjual dengan baik dan lancar. “Beginilah nasib kami pedagang kaki lima saat ini, dapat untuk makan saja sudah syukur. Saat ini ya cuma bisa pasrah dan berdoa saja lah,” tukasnya. (dinda/hm24)
