Medan, MISTAR.ID
Memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia, Staf Advokasi KontraS Sumatera Utara (Sumut), Ady Yoga Kemit (23) menilai penegakan HAM di Indonesia masih jalan di tempat.
“Belum tampak adanya keseriusan pemerintah untuk menuntaskannya. Mengingat pelanggaran HAM masa lalu juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan yang sudah silih berganti,” katanya saat diwawancarai secara tertulis, Selasa (10/12/24) sore.
Menurut Ady, berdasarkan data yang dimiliki KontraS, sepanjang 2024 saja, setidaknya ada 14 kasus kriminalisasi di Indonesia bahkan pembunuhan jurnalis di Sumut.
“Ada 18 kasus penyiksaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian maupun prajurit TNI. Selain itu, kami juga mencatat ada 25 kasus konflik agraria, serta 15 kasus penggunaan senjata api,” jelasnya.
Baca juga :Â Peringati Hari HAM Sedunia, GMNI Siantar Aksi Damai
Menurut Ady, hak-hak dari korban menjadi poin utama yang harus  dijunjung tinggi dalam kasus dugaan pelanggaran HAM.
Menurutnya, penegakan hukum yang layak dan ideal adalah dengan menaruh komitmen bahwa setiap laporan maupun temuan perihal pelanggaran HAM harus direspon cepat dan ditangani secara profesional.
“Selain itu penting adanya transparansi untuk memastikan setiap proses benar-benar berjalan dengan semestinya,” katanya.
