Medan, MISTAR.ID
Malam puncak Festival Sastra dan Peradaban Sanggar Generasi 2024 di Kota Medan ditandai dengan pergelaran sastra yang meriah. Acara ini menjadi penutup dari tujuh rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak bulan September lalu.
Ketua Panitia, Zaim Dzaky Sanjaya, mengatakan festival ini bertujuan untuk melibatkan berbagai komponen masyarakat, khususnya para sastrawan, dalam upaya menunjukkan bahwa sastra di Kota Medan masih hidup dan terus berkembang.
Rangkaian kegiatan festival dimulai sejak September dengan pelatihan musikalisasi puisi yang diikuti oleh enam Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat Kota Medan dan sekitarnya.
Baca juga:Kembangkan Sanggar Seni Sopo Daganak untuk Tingkatkan Kualitas dan Kapasitas Anak
“Kedua ada diskusi sastra bertema sastra dan peradaban, sastra masihkah menjaga peradaban,” katanya kepada Mistar.id, usai kegiatan pada Minggu (27/10/24) malam.
Kemudian, kegiatan perlombaan naskah drama yang dibuka sebulan penuh di September. Lomba baca puisi tingkat SMP, bazar buku dan konser musikalisasi dan ditutup dengan pergelaran sastra dan pembagian hadiah bagi para pemenang.
“Dan ada penampilan-penampilan dari para sastrawan yang sudah ternama, nasional dan kota Medan juga ada, anak-anak muda juga tampil pemenang musikalisasi puisi juga ditampilkan. Hasil naskah drama itu bakal dibukukan,” sebutnya.
Baca juga:Lestarikan Budaya Leluhur Cikal Bakal Lahirnya Sanggar Warok Suro Menggolo di Siantar
Zaim berharap, kegiatan ini dapat membangkitkan jiwa sastrawan, jiwa menulis pada generasi kini. Mau mengikuti lomba menulis naskah drama, puisi hingga musikalisasi puisi.
“Jadi mereka mengikuti perkembangan-perkembangan tersebut agar sastra tidak dilupakan apalagi di Kota Medan ya, Sumut terkenal di Indonesia adalah kampungnya para sastrawan seperti Chairil Anwar, Amir Hamzah dan banyak lagi,” tutupnya. (susan/hm17)
