17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Perempuan Berperan Penting Dalam Menyuarakan Air Minum dan Sanitasi Aman

“Maka kita melihat akan ada yang jorok atau lainnya. Untuk itu, kami juga mengharapkan perempuan bisa menyuarakan atau mengkampanyekan terhadap perubahan perilaku masyarakat mereka mempergunakan air minum perpipaan,” imbuhnya.

Karena untuk di Perkotaan sendiri, lanjutnya, air tanah itu notabene sudah terkontaminasi.
Dipastikan untuk Kota Medan saja baru sekitar 9% masyarakat yang bisa dikatakan sudah sanitasi aman dan tempatnya bukan terpusat namun masih menyebar.

“Jadi, di dalam kehidupan kita sehari-hari sudah agak riskan bagi kita mempergunakan air tanah di Kota Medan khususnya di perkotaan lah. Ada definisi-definisi tertentu dari Bapenas yang menyatakan kalau untuk wilayah perkotaan itu memang kita seharusnya masyarakat sudah menggunakan jaringan air minum perpipaan artinya sudah diolah dan mereka sanitasinya aman artinya tanki septiknya sudah kedap,” terangnya.

Baca juga : Medan Ditargetkan Capai 100% Layanan Air Minum Perpipaan

Dalam workshop ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Kominfo Sumut, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Sumut, FJPI Sumut dan lainnya.

Kadis Kominfo Sumut yang diwakili oleh Kabid Pengelola Informasi Publik, Harvina Zuhra mengatakan ketersedian akses dari air bersih dan sanitasi aman adalah upaya penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Seiring visi pemerintah Provinsi Sumut mewujudkan kesehatan masyarakat yang prima.

Related Articles

Latest Articles