11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Pengamat: Selama Natal Harga Kebutuhan Pangan Masih Terkendali

Medan, MISTAR.ID

Di saat perayaan Hari Natal, harga sejumlah kebutuhan pokok masih bergerak stabil. Meskipun terjadi gejolak pada komoditas pangan tertentu. Meski demikian gejolak harga terbilang sangat terbatas.

Hal ini dikatakan pengamat ekonomi Gunawan Benjamin, Minggu (26/12/21). “Bahkan gejolak hanya terjadi pada level pedagang pengecer, yang artinya ini lebih dikarenakan jumlah pedagang yang berkurang saat perayaan Natal itu sendiri,” sebut Gunawan.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan Gunawan, harga telur ayam mengalami kenaikan. Meskipun dari konfirmasi sejumlah pedagang besar atau distributor mereka sementara libur. Sehingga, memang ada kenaikan harga telur ayam sekitar Rp100 per butir. Di tingkat pedagang pengecer per butir telur itu ada yang dihargai Rp1.600.

Baca Juga:Pengamat Ekonomi: Sumut Berpeluang Cetak Inflasi Tinggi Tahun Depan

“Selanjutnya ada kenaikan harga minyak goreng curah sebesar Rp1.000 per liter untuk minyak goreng curah. Minyak goreng curah dijual sekitar Rp19.000 per liternya, dari posisi sebelumnya sebesar Rp8.000 per liternya. Untuk minyak goreng kemasan harganya dijual antara Rp19.000 hingga Rp22.000 per liternya,” terangnya.

Kalau berkaca kepada harga CPO dunia, memang sepekan sebelumnya harga CPO itu naik. Dari awal pekan yang harganya sempat turun ke level 4.295 ringgit per ton, menjadi 4.470-an ringgit  per tonnya.

Namun, untuk minyak goreng ini belum menunjukan tren harga turun sekalipun dalam sebulan lebih harga CPO anjlok dari posisi 5.000-an ringgit per ton sebelumnya.

Baca Juga:Isu Hoaks Tentang Omnibus Law, Baca Penjelasan Pengamat Ekonomi Sumut ini!

“Untuk harga cabai rawit juga demikian, mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Rata-rata naik Rp10.000 per kg. Jadi cabai rawit itu harganya saat ini dijual dikisaran angka Rp60 ribuan per kg. Kenaikan harga cabai rawit ini lebih dipicu karena kenaikan harga cabai rawit di jawa yang saat ini ada yang dijual diatas Rp100.000 per kg,” ujarnya.

Selebihnya, tambah Gunawan, untuk komoditas pangan selama Batal semuanya bergerak stabil. Tidak ada yang bergejolak dengan angka yang lebar.

“Saya melihat fluktuasi untuk komoditas pangan ini sebenarnya hanya bersifat sementara. Tidak akan berlangsung lama. Karena pada saat Natal memang kerap ditemukan adanya ketidakseimbangan pasokan dan permintaan,” tuturnya.

Baca Juga:Pengamat: Pengendalian Covid-19 Kunci Perbaikan Ekonomi

Hal ini dipicu oleh aktifitas masyarakat, khususnya petani dan pedagang maupun konsumen yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk ibadah, istirahat maupun berwisata.

“Akan tetapi kita jangan lengah, karena sejatinya konsumsi masyarakat cenderung mengalami kenaikan selama sepekan ke depan, hingga tahun baru,” pungkasnya.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles