Pasca Relokasi ke Lahan PT KAI, Pedagang Buku Bekas di Medan sering Bertengkar
Beberapa pedagang yang sedang menanti konsumen untuk membeli buku bekas di samping rel KAI Jalan HM Yamin, pada Rabu (15/1/25). (f:ari/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Relokasi pedagang buku bekas Kota Medan ke lahan PT KAI Jalan Profesor HM Yamin Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan Barat, tepatnya pinggiran dan di bawah fly over rel kereta api bandara, dinilai telah mempersulit nasib mereka.
Salah seorang pedagang buku bekas, Syaiful (58) mengatakan kondisi itu sering kali menyebabkan sesama pedagang buku bekas bertengkar gara-gara berebut pembeli yang datang.
“Konsumen nyaris tak ada, ketika ada datang pasti saling berebut. Apalagi para pedagang wanita,” ungkapnya.
Menurutnya, pertengkaran yang diawali dengan adu mulut, tak jarang berujung hingga kontak fisik.
“Saling memaki, kadang di depan konsumen. Bahkan jambak-jambakan juga pernah. Alhasil konsumen pun kecewa dan tak jadi beli,” kata Syaiful.
Pertengkaran memperebutkan calon pembeli itu diamini pedagang buku bekas lainnya, Ratna (43).
“Kemarin memang sering terjadi. Tapi setelah kami semua khususnya para pedagang buku bekas yang wanita berkompromi, akhirnya kami membuat kesepakatan satu sama lain,” ucap Ratna.
Ia mengaku, hubungan humanis selalu terjalin antara pedagang, khususnya para wanita, namun ketika kedatangan konsumen, mereka kerap bersaing.
“Dengan adanya kesepakatan melayani konsumen secara bergilir, dan saling sharing ketersediaan buku, semuanya juga sudah aman dan kondusif. Ini terjadi karena terlalu sunyi lokasi relokasi ini,” tuturnya.
Setelah Underpass Jalan HM Yamin telah dibuka pada hari ini, para pengendara sudah bisa melintas pada area lokasi pedagang buku bekas.
“Alhamdulillah setelah setahun setengah ditutup jalan ini, hari ini kembali dibuka, walaupun hari ini belum ada buka dasar, setidaknya ada harapan besar di kemudian hari," tuturnya.
Diketahui, pedagang buku bekas khususnya para pedagang kerap berkumpul di persimpangan rel Jalan HM Yamin untuk mengundang pengendara membeli buku mereka. (ari/hm27)