19 C
New York
Saturday, May 18, 2024

Mengatasi Tantangan Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Sumatera Utara menghadapi tantangan serius terkait tingginya angka kematian ibu bersalin dan bayi baru lahir. Data Dinas Kesehatan mencatat, hingga 2022, Sumut masih menempati peringkat ke-5 dalam angka kematian Ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.

Pada 2022, terdapat 131 kasus kematian ibu, 540 kasus kematian neonatal, dan 610 kasus kematian bayi. Hingga 31 Agustus 2023, tercatat 106 kasus kematian ibu, 394 kasus kematian neonatal, dan 420 kasus kematian bayi. Angka yang masih tinggi ini menunjukkan adanya tantangan serius dalam sistem pelayanan kesehatan maternal dan neonatal di provinsi ini.

Anggota DPRD Sumut, Komisi E, Tuahman Purba memberikan tanggapannya terhadap masalah ini. Ia menyoroti beberapa faktor yang memengaruhi tingginya angka kematian ibu dan bayi di Sumut.

Faktor-faktor tersebut meliputi kondisi kesehatan ibu, kurangnya informasi edukasi, serta minimnya akses terhadap pelayanan kesehatan, terutama bagi keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.

Baca juga: Dinkes Sumut: ILP Percepat Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

“Kematian ibu dan bayi adalah suatu masalah kompleks dengan banyak faktor penyebab. Kita perlu meningkatkan informasi edukasi, memperluas jangkauan fasilitas kesehatan, dan memberikan dukungan kepada ibu hamil untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan yang memadai,” ujar Tuahman.

Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan maternal dan neonatal, mengurangi faktor risiko, dan memberikan dukungan lebih kepada masyarakat, khususnya keluarga yang berada di wilayah dengan akses kesehatan yang terbatas.

Tuahman mengatakan, tantangan tingginya angka kematian ibu dan bayi memerlukan perhatian serius dan upaya bersama, agar setiap ibu dan bayi dapat memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, mendukung kelangsungan hidup dan kesejahteraan mereka.

Related Articles

Latest Articles