14.5 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Masyarakat dan Sopir Keluhkan Kekosongan BBM di Medan

Medan, MISTAR.ID

Kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium, pertalite juga solar masih terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Medan, Jumat (15/10/21).

Seperti di SPBU Singapore Station Jalan Brigjend Katamso kehabisan Bio Solar, di SPBU Jalan AH Nasution depan Asrama Haji tutup dan bertuliskan kehabisan pertalite.

Sedangkan di SPBU Tritura bertuliskan di plank kehabisan pertalite dan menyebut pertalite sedang dalam perjalanan, dexlite juga dalam perjalan dan bio solar dalam perjalanan. Dan, di SPBU Jalan Sisingamangaraja terjadi antrian panjang untuk mengisi BBM.

Baca Juga:Poldasu Dalami Kelangkaan BBM di Sumut

Sementara itu, di SPBU Jalan Amplas juga terjadi kekosongan BBM jenis premium sehingga menyulitkan sopir untuk mendapatkan BBM.
Seperti yang diungkapkan Ketua Kesatuan Sopir Pemilik Kendaraan (Kesper) Sumut, Israel Situmeang setelah mengantri panjang di SPBU, namun ia tak kebagian BBM.

“Barusan saja saya dari SPBU Kampung Bantan Simpang Marindal. Udah ngantri lama, kata pegawai SPBU kosong pula. Saya tanya kenapa kosong, gak tahu katanya,” ujarnya kesal kepada Mistar, Jumat (15/10/21).

Dengan banyaknya SPBU yang kekosongan BBM, Kesper Sumut telah menyurati pihak Pertamina. “Sampai sekarang belum diterima. Maka kami akan memobilisasi kawan-kawan untuk turun ke jalan mengenai kekosongan BBM. Saat kita lagi antri, kok tiba-tiba dibilang habis,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya telah menghubungi Organisasi Angkutan Darat (Organda) Medan untuk duduk bersama terkait kekosongan BBM ini. “Kita dapat info bahwa premium akan dihapuskan. Sementara itu sangat dibutuhkan angkutan umum. Kami gak sanggup beli pertalite yang oktannya juga kita gak tahu. Apalagi pertamax yang harganya cukup mahal, kita gak sangguplah. Masa pendemi ini pendapatan sopir sepi,” jelasnya.

Baca Juga:Kenaikan Harga Minyak Dunia Sebabkan Kelangkaan BBM di Medan

“Kami bukan mengancam. Jangan sampai 2×24 jam ini terjadi. Kami akan mendatangi kantor Pertamina ramai-ramai. Kami berharap keluhan kami didengar oleh petinggi Pertamina. Juga Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution,” ujarnya.

Menurut Israel, mereka sudah cukup terpuruk dengan sepinya penumpang. Maka pemerintah bisa membuat kebijakan memberikan subsidi bagi para sopir.

Terpisah, Ida salah satu warga Medan Johor mengatakan cukup kesulitan mendapat BBM selama seminggu ini. Banyak SPBU yang kosong alias tidak menjual bensin.

“Kalau pun ada yang jual, itu juga antriannya sudah panjang kali sampai ke badan jalan. Padahal kita perlu kali mau berangkat kerja. Terpaksa ngisi bensin eceran di pinggir jalan. Nanya sama orang SPBU, mereka pun gak tau kenapa bensin langka. Kacau kali lah Pertamina ini,” terangnya.

Baca Juga:Sejumlah SPBU di Medan Mengalami Kekosongan BBM

Hal serupa disampaikan Idris. Katanya, saat memasuki antrian mengisi bensin, tiba-tiba petugas SPBU bilang premium habis. “Mau gak mau beli pertamax kan,” pungkasnya.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) akhirnya angkat bicara terkait kekosongan Bahan Bakar Minyak di sejumlah SPBU di wilayah Kota Medan dikarenakan pasokan BBM yang didatangkan dengan menggunakan kapal tanker mengalami keterlambatan akibat cuaca di perairan yang cukup mengganggu.

“Sehingga pasokan yang ada di TBBM harus kami atur, agar kebutuhan masyarakat masih bisa kita suplai dengan baik dan merata. Untuk itu, kami mohon maaf,” ujar Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut Taufikurachman, Kamis (14/10/21).

Dijelaskannya, saat ini, pasokan BBM sudah masuk ke Sumut seiring dengan berhasilnya kapal tanker bersandar di Belawan. Kapal tanker tersebut membawa BBM sebanyak 15.900 Kilo Liter (KL) untuk jenis Pertalite dan Pertamax yang diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan untuk 5 hingga 7 hari ke depan dan stok BBM lainnya juga sedang dalam perjalanan. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles