Asahan, MISTAR.ID
Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2024 di Kabupaten Asahan tidak hanya menjadi ajang perayaan, namun juga diwarnai dengan aksi demonstrasi yang dilakukan Federasi Transportasi, Nelayan, dan Pariwisata Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FTNP KSBSI) setempat.
Demonstrasi ini dilaksanakan di 3 lokasi strategis, yaitu Kantor DPRD, Kantor Bupati dan Bundaran Jalan Imam Bonjol Kisaran, pada Rabu (1/5/24).
Lebih dari seratus massa aksi turut serta dalam aksi unjuk rasa May Day 2024 yang dipimpin Ketua FTNP KSBSI Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Hidayat Nasution.
Baca juga:Pemkab Labusel Satu-satunya di Sumut Fasilitasi Peringatan Hari Buruh
Dalam orasi dan pernyataan sikapnya, Hidayat menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap sikap DPRD dan Bupati Asahan yang dianggap tidak memperdulikan nasib buruh.
“Setiap pemilihan mereka mengemis suara, namun setelah terpilih hingga hari ini tidak peduli terhadap buruh dan keluarganya,” tegasnya dalam orasinya.
Aksi itu menyoroti 7 tuntutan utama, antara lain penolakan terhadap Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja, tolak upah murah, penurunan harga sembako, serta desakan kepada Bupati untuk menindak tegas pengusaha yang dianggap abai terhadap kesejahteraan buruh dan keluarganya.
Baca juga:Hari Buruh, Wali Kota Tanjung Balai Tekankan Pentingnya Kompetensi dan Kesejahteraan
Sementara itu, Sekretaris FTNP KSBSI Kabupaten Asahan, Rahmad Syambudi, juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap Bupati dan DPRD, dengan menyatakan bahwa mereka sedang AFK (Away From Keyboard), sebuah istilah yang digunakan generasi milenial dan Gen-Z dalam konteks game online untuk menyatakan bahwa seseorang sedang tidak aktif atau absen.
“Kesimpulan sementara, Bupati dan DPRD Asahan lagi AFK,” terang Rahmad. (perdana)
