Tanjung Balai, MISTAR.ID
Memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, gabungan organisasi buruh di Kota Tanjung Balai yang tergabung dalam Koalisi Buruh Bersatu menggelar aksi long march dan orasi, pada Rabu (1/5/24).
Aksi ini menyuarakan berbagai tuntutan dan pernyataan sikap, termasuk menolak Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, menuntut upah layak dan mendesak penurunan harga sembako.
Tuntutan lainnya adalah pulihkan demokrasi dan konstitusi, adili pengusaha yang mempekerjakan anak di bawah umur dan pelaku perdagangan manusia.
Baca juga:May Day, Aliansi Kemarahan Buruh dan Rakyat Sumut Sampaikan 10 Tuntutan ke DPRD
Tertibkan pengusaha yang tidak daftarkan buruh sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, tindak tegas perusahaan yang abai terhadap kesejahteraan buruh, serta membuat kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan buruh dan keluarga.
“Melalui peringatan Hari Buruh Internasional ini, kami para buruh, bersama pengusaha dan pemerintah bergandengan tangan agar tidak terjadi ketimpangan. Kemudian agar terjadi kepastian bekerja sampai pensiun sehingga semua tenang,” ucap Muhammad Rasyid Ridho selaku Ketua F SPTI K-SPSI Kota Tanjung Balai.
Aksi May Day di Kota Tanjung Balai menunjukkan tekad para buruh untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka.
Baca juga:Peringatan May Day 2024, Tidak Ada Aksi Unras di Kuala Tanjung Batu Bara
Para buruh berharap agar pemerintah dan pengusaha dapat bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang adil dan sejahtera bagi semua pihak. (saufi/hm16)
