12.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

KPPU Kanwil I Medan Fokus Awasi Impor Alat PCR

Medan, MISTAR.ID

Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan menurunan harga Polymerase Chain Reaction (PCR) diharga Rp300 ribu pada 27 Oktober 2021 lalu, saat ini Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) fokus pada impor alat deteksi Covid-19 seperti PCR dan Rapid Test Antigen tersebut.

Dikatakan Kepala KPPU Kantor Wilayah (Kanwil) I, Ridho Pamungkas bahwa impor PCR ke Indonesia sebesar 40 persen lebih. Angka itu terbesar dari impor alat-alat kesehatan yang lainnya untuk penanganan Covid-19 di tanah air.

“Kami tidak melakukan pengawasan terhadap harga PCR yang turun. Tapi melakukan pengawasan impor alat PCR ini,” katanya, Senin (1/11/21).

Baca Juga:Mesin PCR RS USU Tangani Covid-19 Mulai Beroperasi, Ombudsman Minta Pemda Lakukan Hal Ini

Menurut Ridho, saat ini stok alat PCR diduga sedang melimpah di Indonesia ditambah banyaknya ditemui layanan PCR tersebut. “Sehingga harga diturunkan menjadi Rp300 ribu. Jangan-jangan (PCR) importirnya juga sudah banyak. Bahkan PCR kembali di berlakukan untuk penerbangan. Berdasarkan data secara nasional ada 10 importir menyediakan alat PCR di Indonesia. Dengan itu, kami mau lihat dari hulu seperti apa impor PCR tersebut. Dan, kami juga tengah mengumpulkan data di wilayah masih-masing untuk dikaji secara nasional,” ungkapnya.

Dalam melakukan pengawasan, pihaknya akan mencari tahu bagaimana sistem pemasaran PCR. Sebab ada kejanggalan pemasaran yang turun secara drastis. Sebelumnya ada di harga Rp525 ribu bahkan tembus Rp1 juta.

“Sekarang harganya ada di Rp300 ribu. Tentunya ada keuntungan besar dari bisnis PCR ini. Jadi kita mau lihat dari hulunya seperti apa impornya ini,” imbuhnya.

Baca Juga:Diimpor, 100 Ribu Rapid Test Virus Korona

Disisi lain, Ridho mengatakan harga PCR turun, juga untuk mewaspadai gelombang ketiga Covid-19. Hal itu, langkah kebijakan dari pemerintah. “Ini lebih pada kebijakan pemerintah lah. Covid-19 turun, penerbangan juga sudah lebih terbuka. Tapi perlu diwaspadai gelombang ketiga seperti di China,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles