14.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Kereta Layang Tulang Punggung Transportasi Medan

Medan | MISTAR.ID – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis, jalur layang kereta api bandara yang mulai dioperasikan sejak 1 Desember 2019 lalu akan menjadi tulang pungung transportasi di Medan. Ini dimaksudkan agar moda transportasi di ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut bisa lebih terintegrasi.

“Ini bisa dijadikan backbone (tulang punggung). Ini bisa menjadi satu sarana utama dimana antarmoda bisa dilakukan di sini, di stasiun ini dan stasiun yang lain,” kata Budi saat meninjau operasional jalur layang dan jalur ganda kereta api bandara di Stasiun Medan, Sabtu (4/1/20).

Dia mengatakan, dengan beroperasinya kereta layang menuju Bandara Kualanamu itu, bisa menjadi acuan utama untuk mengintegrasikan moda transportasi di Medan. Dengan begitu, masalah kemacetan di Medan bisa teratasi.

Pihaknya juga akan menginvetarisasi studi-studi lainnya, terkait kemungkinan jalur layang ini akan diteruskan kemana. Kemenhub sendiri berkomitmen, jalur layang di Medan tak cukup dibangun sepanjang 10 km menuju Bandara Kualanamu, tetapi bisa juga menjangkau stasiun lain, misalnya ke Kota Binjai atau Pancurbatu.

“Ini yang akan kami inventarisir. Itu akan menjadi suatu rekomendasi yang akan kami buat menjadi suatu anchor rekomendasi angkutan massal di Medan,” jelasnya.

Dia berharap, masyarakat Kota Medan bisa menggunakan moda trasportasi umum tersebut dengan baik. Masyarakat juga diimbau untuk menguragi penggunaan kendaraan pribadi untuk menekan angka kemacetan di Medan.

“Kita sudah bersurat ke Presiden untuk meresmikan jalur layang pada bulan ini. Kita masih menunggu jawaban,” pungkasnya.

Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikar menyebut, pengoperasian jalur layang dan jalur ganda kereta api bandara itu telah terbukti efektif memangkas waktu tempuh kereta dari Stasiun Medan menuju Bandara Kualanamu atau sebaliknya.

“Saat ini, waktu tempuh menjadi 28 menit, baik pergi atau pulang. Sebelumnya 35 menit dari Stasiun Medan dan 45 dari Bandara Kualanamu,” katanya.

Pengoperasian jalur layang ini juga sedikitnya telah mengurangi angka kemacetan di sejumlah perlintasan sebidang dalam kota. Ada sembilan perlintasan sebidang yang berhasil dihilangkan dengan pengoperasian jalur layang itu.

Selain itu, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan kereta bandara. Sepanjang Desember 2019 lalu, jumlah penumpang yang menggunakan jasa kereta bandara mencapai 50.630 orang. “Jika dibanding periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan 10%. Frekuensi keberangkatan juga bertambah,” ungkapnya.

Dengan meningkatnya frekuensi keberangkatan dan waktu tempuh yang semakin singkat itu, pihaknya berharap, moda transportasi ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat menuju bandara.
Adapun dana yang digelontorkan untuk membangun jalur layang dan jalur ganda itu Rp2,86 triliun. Proyek ini dimulai sejak 2015 lalu dan rampung pada paruh kedua 2019. Kemenhub sendiri tengah mempertimbangkan akan membangun jalur layang lain, selain ke Binjai, juga ke Delitua dan Pancurbatu.

Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah menambahkan, beroperasinya jalur layang itu juga diharapkan mampu menjadi pendorong ekonomi di Medan dan Sumut pada umumnya. “Setidaknya bisa menjadi nilai tambah untuk menarik investasi, termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Pengoperasian itu juga diharapkan mampu mendukung persiapan Pemprov Sumut dalam menyongsong PON 2024 mendatang yang akan dilaksanakan di beberapa daerah di Sumut. “Fasilitas umum ini sejalan dengan persiapan menghadapi PON 2014 mendatang. Dengan begitu, kami lebih siap dalam mengatur trasportasi para atlet atau tamu yang akan hadir di Sumut,” pungkasnya.

Selain meninjau jalur layang di Stasiun Medan, Menhub juga meninjau arus mudik Natal dan Tahun Baru di Bandara Kualanamu, Pelabuhan Belawan dan Terminal Amplas. Secara umum, Budi menyimpulkan masa angkutan Nataru tahun ini berjalan baik dan lancar.

Reporter : Daniel Pekuwali
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles