Monday, January 27, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

Kepsek SMK dan SLB di Medan Tanggapi Program MBG Presiden Prabowo

journalist-avatar-top
By
Saturday, January 25, 2025 19:57
93
kepsek_smk_dan_slb_di_medan_tanggapi_program_mbg_presiden_prabowo

Kepsek SMK dan Kepsek SLB yang menanggapi program MBG. (f:susan/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Dua Kepala Sekolah (Kepsek), yakni Kepsek Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Telkom 1 Medan, Adrianto dan Sekolah Luar Biasa (SLB)-B Karya Murni, Suster Oktav, menanggapi program makan bergizi gratis (MBG).

Andrianto mengapresiasi pelaksanaan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu. Sedangkan Suster Oktav setuju jika program itu dilanjutkan.

“Baru pemerintahan sekarang ada program yang langsung merealisasikan kebutuhan gizi anak-anak kita,” ujar Adrianto lebih lanjut, pada Sabtu (25/1/25).

Ia berharap, program MBG tidak berhenti di tahap uji coba. Namun tetap berjalan bahkan saat presiden berganti ke depannya.

“Masih banyak anak-anak kita yang pergi ke sekolah tidak sarapan, sehingga saat di sekolah terutama saat upacara bendera, banyak yang pingsan,” ungkapnya.

Menurut Adrianto, hal tersebut terjadi akibat kurangnya asupan makanan dikarenakan orang tua yang kurang mampu. Beberapa siswa, sebutnya hanya makan dua kali sehari bahkan ada yang sekali sehari.

“Dan program MBG ini pemberian langsung berupa makanan, sehingga kebutuhan gizi anak-anak kita terjaga dengan baik. Dan jangan coba-coba dialihkan dalam bentuk pemberian uang, karena dikhawatirkan akan terjadi penyelewengan,” tutupnya.

Terpisah, Suster Oktav mengaku setuju jika program MBG dilanjutkan. Namun, menurutnya akan lebih baik jika program tersebut diberikan kepada mereka yang mengharapkan dan membutuhkan gizi.

“Kita berterima kasih kepada pemerintah yang telah mengakomodir pelaksanaan MBG yang saya pikir jika itu tepat sasaran, maka mensejahterakan seluruh rakyat khususnya yang memang masih kesulitan memperoleh makanan,” tuturnya.

Sebagai contoh, sebut Suster Oktav, yaitu anak-anak sekolah di daerah pelosok yang kemungkinan belum atau tidak selalu sarapan pagi dari rumah.

Dimana menurutnya, kehidupan di daerah pelosok sudah pasti jauh berbeda dengan di kota-kota besar seperti Medan.

Masih kata Suster Oktav, jika anggaran merata dan terpenuhi, maka semua sekolah akan dapat merasakan program MBG ini, termasuk sekolah yang ia pimpin.

“Jika (SLB-B) terpilih, saya tetap bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah. Kalaupun tidak, tetap berterima kasih untuk program pemerintah kita tentang makan bergizi ini,” tuturnya.

“Setidaknya mengurangi kelaparan atau pun meningkatkan semangat belajar anak-anak. Kalau anak-anak yang sedang lapar, pasti tidak ada gairah untuk belajar,” sambungnya mengakhiri. (susan/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES