27 C
New York
Wednesday, May 29, 2024

Kembangkan Produk Material Bamboo Dengan Teknik Coiling, Kementerian ESDM dan Dekranas Latih UMKM Sumut

Medan, MISTAR.ID

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia(BPSDM ESDM) bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menyelenggarakan workshop pengembangan UMKM di wilayah Pertambangan dan Kawasan Geopark.

Workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai bagaimana mengolah material bamboo, purun, pandan duri, serta limbah plastik dan kayu untuk menjadi produk souvenir untuk wisatawan domestik maupun mancanegara yang bernilai tinggi.

Kegiatan ini dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, khususnya para pelaku UMKM industri kreatif di sekitar kawasan tambang dan geopark dan sudah berlangsung sejak 11 Mei 2023 sampai dengan 15 Mei 2023 di Hotel Grand Inna Medan.

Selama kegiatan Workshop para peserta lebih banyak melaksanakan kegiatan praktik dan para peserta dapat mempresentasikan karyanya sebagai hasil kegiatan praktik pengembangan kerajinan berbahan baku bamboo, purun, pandan duri, limbah plastik, dan kayu selama kegiatan workshop berlangsung.

Baca juga : TP PKK dan Dekranasda Medan Siap Kolaborasi Majukan Ekonomi Kreatif

Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian dalam penutupan workshop ini Dekranas mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian ESDM yang telah bersinergi dengan Dekranas sejak 2020 meski kala itu sedang pandemi Covid-19.

“Kami tak henti-hentinya mendapat support terutama untuk pengembangan kapasitas pada pengrajin dalam hal ini tidak hanya membantu dalam meningkatkan keterampilan. Tapi memberikan wacana baru dalam diversifikasi usaha perajin. Selama ini kita ketahui di Medan ini pasti ulos saja. Kita tidak mendengar kerajinan bamboo. Namun Kementerian ESDM telah memberikan wawasan yang luas kepada masyarakat perajin di sini, bahwa ada alternatif lain dalam mengembangkan kerajinan di wilayah ini,” jelas Tri pada peserta dan tamu undangan, Senin (15/5/23).

Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih pada Dekranasda Provinsi Sumut dan Kota Medam  yang telah  berkolaborasi dalam menggelar kegiatan tersebut.

“Kami harapkan setelah pelatihan ini para perajin bisa meningkatkan kapasitasnya terutama harus dibantu oleh pemerintah setempat. Karena para perajin ini pasti memerlukan kemampuan permodalan juga pemasaran. Tanpa dua hal ini kita sulit mengembangkan kerajinan di daerah ini. Di Sumut terutama di kawasan Geopark menjadi salah satu destinasi super prioritas di Indonesia, maka kami harapkan pengembangan pariwisata yang ada ikut mendukung pemasaran dari pelatihan ini,” pintanya.

Baca juga : Sambut Hari Kesehatan, PKK Sumut Gelar Seminar Pencegahan Diabetes

Sebelumnya, Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Sumut, Sri Ayu Mihari mengucapkan apresiasi dengan digelarnya kegiatan workshop untuk UMKM di Sumut.

“Salah satu produk yang mendapat perhatian kami di Sumut adalah coiling bamboo. Para peserta yang selama ini menggunakan bahan bamboo termotivasi untuk berinovasi melakukan coiling bambu yang nilainya lebih tinggi dari produksi sebelumnya. Kami berbangga dengan adanya perhatian Dekranas Pusat untuk Sumatera Utara. Sebab bahan baku dan SDM cukup banyak, kami harapkan untuk selanjutnya Dekranas Pusat memperhatikan Sumut dan produk kerajinan Sumut agar mampu bersaing di skala nasional dan bahkan internasional,” ujarnya.

Diakhir kata, Ayu berharap semoga para peserta bisa menerapkan ilmu yang telah diperoleh beberapa hari ini dan berbagi pengalaman tersebut ke daerah masing-masing. “Kepada instruktur kami ucapkan terima kasih dan kepada bapak/ibu Dekranas Pusat dan juga Kementerian ESDM sebagai penyelenggara kegiatan ini,” tuturnya.

Terpisah, Eva Harlia salah satu perajin anyaman pandan asal Serdang Bedagai yang menjadi peserta dalam kegiatan ini ada tiga tahapan yakni coiling bamboo, ukiran gorga pada kayu dan anyaman bamboo, pandan dan purun. Disebutkannya dalam pelatihan ini mereka perwakilan perajin dari kabupaten/kota di Sumut diberi ilmu baru.

“Semisal teknik coiling yang saat ini baru berkembang di daerah Bandung umumnya dan pengajar kita dari Bandung dan Yogyakarta. Kami warga Sumut diajarkan dalam teknik ini. Dalam teknik ini belahan bambu yang dipilin sehingga menghasilkan bentuk kayu akhirnya. Ini merupakan hal baru di Sumut. Semoga hasil produk itu diharapkan mampu menembus pasar nasional. Begitu juga variasi produk anyaman pandan agar bisa lebih menarik,” tandasnya. (Anita/hm18)

Related Articles

Latest Articles