Kelalaian Sekolah Gagalkan Siswa Ikuti SNBP: Waspadai Masalah Mental Siswa


Ilustrasi pendampingan psikolog kepada seorang siswa (f:ist/mistar)
Medan, MISTAT.ID
Psikolog Medan, Irna Minauli, menyoroti dampak kelalaian pihak sekolah yang mengakibatkan siswa-siswi gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Menurut Irna, kelalaian tersebut memicu frustrasi di kalangan siswa karena persoalan ini telah menghalangi mereka meraih tujuan pendidikan.
"Rasa frustrasi membuat siswa menjadi marah dan kecewa. Mereka cenderung menyalahkan kegagalan pada guru yang dianggap lalai," ungkap Irna kepada mistar.id pada Sabtu (22/2/2025).
Irna menambahkan, jika kemarahan dan kekecewaan tersebut tidak ditangani dengan baik, dampaknya bisa merusak kesehatan mental siswa.
"Siswa-siswi dapat mengalami masalah kecemasan, kehilangan kepercayaan pada orang lain, bahkan depresi," ujarnya.
Direktur Minauli Consulting pun menyarankan agar siswa mendapatkan dukungan psikologis dan sosial, termasuk informasi mengenai beragam universitas.
Baca Juga: 130 Sekolah di Sumut Telat Daftar SNBP
"Mereka perlu ditemani saat mengalami kesedihan, dibantu mempersiapkan diri menghadapi ujian di universitas, serta dibangkitkan kembali harga diri agar dapat melanjutkan kehidupan dengan semangat," tambahnya.
Irna juga menegaskan pentingnya melatih siswa untuk bangkit dari keterpurukan, agar tidak selalu mencari kambing hitam atas kegagalan yang dialami.
"Para siswa akan terus mencari kambing hitam, mereka akan beranggapan bahwa keberhasilan atau kegagalannya sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor di luar diri mereka, sehingga mereka kurang termotivasi untuk mengasah kemampuan," pungkasnya. (berry/hm17)