22.5 C
New York
Saturday, June 8, 2024

Kedai Kopi Berkonsep ‘Teduh’ Ini Ramai Diminati Warga Medan

Medan, MISTAR.ID

Kegiatan seni yang positif bisa menciptakan peluang lain. Seperti dilakukan Kenduri Kopi, dari komunitas seni kampus, membuka kedai kopi yang kini ramai dikunjungi warga Medan.

“Seniman yang baik tak hanya bisa mencari panggung, tetapi juga bisa menciptakan panggung. Dari pemikiran itu, muncul keinginan suatu saat punya tempat usaha yang bisa menjadi wadah berkarya, baik untuk kelompok sendiri, maupun untuk umum,” ujar Ahmad Rifai kepada Mistar, Sabtu (7/6/24).

Pria lulusan Fakultas Pertanian UMSU ini menjelaskan, mereka memilih usaha kedai kopi, karena dari dulu suka nongkrong dan minum kopi.

Baca juga:Kenduri Kopi: Musik Balada Sebagai Penyambung Rasa

Selain itu, sebagai tempat tongkrongan, kedai kopi juga identik dengan tempat diskusi, ruang apresiasi, dan tempat berkreasi.

Memilih lokasi usaha memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya pada tahun 2014, Kedai Kenduri Kopi berdiri, tepatnya di Jalan Muchtar Basri No 14 A, Medan Timur, Kota Medan.

Dengan modal awal Rp30 juta, bersama 3 teman lainnya, pria yang akrab disapa Fai itu yakin usaha ini akan punya progres positif. Karena, sebagai kedai kopi dan ruang kreatif, diharapkan akan menarik banyak pelanggan. Selain sebagai tempat nongkrong, juga menjadi wadah berkreasi.

Baca juga:Pabrik Kopi Dipreteli Maling, Korban Dipanggil Polisi Usai Buat Laporan

Strategi itu berhasil. Salah satu kegiatannya adalah panggung sastra dengan tema puisi dan musik, rutin diadakan tiap Jumat malam seminggu sekali. Otomatis, para penikmat puisi dan musik di hari itu akan kumpul untuk menikmati suasana puisi dan musik.

Di hari lain, secara reguler tiap hari dibuka panggung musik terbuka. Siapa saja, termasuk pengunjung bisa memainkan alat musik dan lagu kesukaan mereka. Secara omzet, dengan ramainya pengunjung, pasti naik.

“Produktivitas kegiatan seni dan produktivitas ekonomi baiknya berjalan seimbang. Agar dapat berkarya dengan tenang. Caranya dengan memberdayakan tempat usaha sekaligus sebagai ruang kreatif. Tempat diskusi dan berkesenian,” lanjut Fai.

Baca juga:Daftar Lagu Chanyeol Saat Konser di Jakarta

Pada 2022, karena menemukan lokasi yang lebih estetik, kedai Kenduri Kopi pindah ke Jalan Timor Ujung No 34 A, Medan Timur. Sekarang dikenal dengan nama Kedai Teduh Kenduri Kopi.

Nuansa kayu dan lampu kuning membuat suasana menjadi teduh. Terutama di malam hari, dalam temaramnya membuat para pengunjung lebih khusyuk menikmati kopinya. Ditambah dengan iringan musik khas balada, lengkaplah suasana keteduhan di kedai.

“Fungsi kesenian dapat berlaku di segala bidang, sebagai penambah warna dan daya tarik, termasuk dalam dunia bisnis, ketika ada keseimbangan di antara keduanya, usaha kita akan punya nilai tambah,” jelasnya

Ke depan, untuk Kedai Teduh Kenduri Kopi ini, Fai berharap, bisa tetap konsisten menjadi wadah penyambung rasa bagi semua kalangan.

“Kopi enak dan tempat nyaman, dua hal yang ada di sini. Selain itu ada juga musik balada, karena suka musik itu juga, saya semakin betah. Jadi selain untuk tempat nongkrong, sambil bekerja juga nyaman dan tenang,” ungkap Bagas (24), pelanggan setia Kedai Teduh Kenduri Kopi. (maulana/hm17)

Related Articles

Latest Articles