Kasus PPDS Unpad, Pemerintah Harus Ambil Peran Pulihkan Kepercayaan Publik


Ketua IDI Sumut, dr Ramlan Sitompul, Sp.THT (KL). (f: ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pelecehan seksual yang dilakukan Priguna Anugerah Pratama peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) terhadap seorang keluarga pasien, membuat kepercayaan masyarakat kini diciderai.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara, dr Ramlan Sitompul, Sp.THT (KL) mengatakan, dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat dibutuhkan keterlibatan seluruh pihak.
"Dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat tidak mungkin dari organisasi profesi atau dari dokter saja, karena pemerintah lah yang bertanggung jawab dalam menyehatkan bangsa ini," ujarnya, Jumat (11/4/2025).
Menurut Ramlan, kesehatan adalah aset, salah satu ketahanan bangsa, sehingga dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat, tidak mungkin bisa hanya para seorang dokter yang menyelesaikannya.
"Dokter juga hanya pembantu rakyat. Jadi silahkan pemerintah membuat regulasi bagaimana mengembalikan kepercayaan masyarakat lagi. Semua itu pemerintah yang mengatur, mau seperti apa profesi kedokteran ini dibuat," ucapnya.
Dokter Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan ini mempersilahkan pemerintah mengatur dengan baik, para dokter akan ikuti dan patuhi. Apa yang bisa para dokter bantu untuk negara, rakyat, bangsa, para dokter akan siap.
Saat ini, dikatakan Ramlan, semua beban diambil pemerintah, akibatnya bisa berdampak terhadap banyak hal. Ramlan turut mempersilahkan tim ahli, menganalisis apa yang akan terjadi kedepannya, dengan yang sudah terjadi dan dibuat saat ini.
Baca Juga: Viral! Dua Dokter Residen Anestesi FK Unpad Diduga Rudapaksa Penunggu Pasien RSHS Bandung
Beberapa tahun belakangan, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan itu memperhatikan, sepertinya ada suatu hal terstruktur yang ingin melemahkan profesi kedokteran atau profesi kesehatan di Indonesia.
"Banyak hal yang selama ini sudah cukup bagus, tapi saya tidak tau apa yang melatarbelakangi seperti, profesi kedokteran ataupun profesi kesehatan banyak dibenturkan dengan masyarakat," tuturnya.
Pria yang pernah menjadi Ketua IDI Medan itu melihat, saat ini banyak juga yang menjelekkan organisasi profesi IDI, seolah-olah IDI isinya penjahat. Namu, dirinya tidak akan membela diri dan mempersilahkan masyarakat menilai sendiri. (berry/hm24)