Nias Utara, MISTAR.ID
Terhitung sebulan lagi, tahun 2024 akan berakhir, namun pekerjaan proyek Pemeliharaan Ruas Jalan Lotu-Bogali-Awa’ai belum juga selesai.
Diketahui dari plank proyek tersebut, sumber dana untuk pengerjaannya yang mencapai Rp.6,8 miliar berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit.
Sesuai kontraknya, proyek itu dimulai tangga 19 Juni 2024 dengan waktu pelaksanaan 180 hari kalender. Dan yang mengerjakan CV Cemara Indah. sebagai Wakil Direktur I pada perusahaan tersebut bernama Friaman Gea.
Perlu diketahui sejak awal pengerjaannya, terdapat sorotan dari warga terutama yang sering melintas di sana. Pasalnya, batu kecil yang sudah ditaburkan di badan jalan menimbulkan debu tebal dan sangat mengganggu bagi pengendara sepeda motor.
Baca juga: Dinas PUPR Tebing Tinggi Diduga Jual Tanah Proyek Normalisasi Sungai
Selain itu sejumlah media di Kabupaten Nias Utara juga sempat menyoroti tentang kualitas aspal hotmix yang sudah digunakan sangat diragukan publik. Namun demikian beberapa ruas jalan sesuai informasi di plank proyek terus dikerjakan sekalipun kualitasnya diragukan.
Sedangkan kualitas aspal yang sudah dikerjakan oleh rekanan sampai saat ini bisa dilihat langsung di lokasi, sebagian di beberapa titik sudah retak bahkan ada yang terkelupas.
Dan sesuai pantauan, pada Senin (25/11/24), di beberapa titik sepanjang ruas jalan yang terus dikerjakan rekanan, masih banyak kerusakan jalan yang bisa membahayakan masyarakat yang melintas di lokasi tersebut. Adanya lubang di badan jalan, genangan air dan bentuk kerusakan lainnya.
Baca juga: Proyek SPAM Senilai Rp2 M Lebih Dilaporkan ke Kejari Samosir
Ketika dikonfirmasi, Kadis PUTR Kabupaten Nias Utara, Onahia Telaumbanua ST MT menjelaskan kalau proyek yang ditangani Bidang Bina Marga tersebut masih belum selesai
“Oh, iya pak. Masih belum selesai pekerjaan proyek pemeliharaan jalan itu,” ujar Onahia, pada Jumat (29/11/24).
Onahia mengatakan, item pekerjaan yang belum beres seperti Duiker, cor bahu jalan dan hotmix.
“Namun rekanan tetap komit menyelesaikan proyek tersebut,” tambahnya.
Sementara itu sejumlah warga yang berdomisili di sepanjang lokasi proyek tersebut, ketika dihubungi awak media pada Sabtu (30/11/24), mereka mendesak rekanan agar segera menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan beberapa item yang belum selesai menurut Kepala Dinas PUTR Nias Utara.
Adapun alasan masyarakat mendesak penyelesaian itu, mengingat waktu yang sudah masuk bulan Desember 2024, seluruh umat kristiani selalu melintasi jalan yang belum selesai dikerjakan itu untuk kegiatan persiapan merayakan hari Natal dan Tahun Baru 01 Januari 2025. (asatu/hm27)