20.4 C
New York
Friday, June 14, 2024

Judi Online Marak, Psikolog: Dari Iseng Menjadi Obsesi Tidak Sehat

Medan, MISTAR.ID

Maraknya judi di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan yang meminta masyarakat untuk tidak berjudi.

“Jangan judi.. Jangan judi.. Jangan berjudi.. Baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang itu ditabung atau dijadikan modal usaha,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, sebagaimana ditayangkan Kanal Sekretariat Presiden, Rabu  (12/6/24).

Diketahui, belum lama ini oknum polisi bernama Briptu Rian Dwi Wicaksono, tewas dibakar istrinya sendiri, Briptu Fadhilatun Nikmah, di kompleks Asrama Polisi Kota Mojokerto, Jalan Pahlawan, Sabtu (8/6/24). Persoalan ditengarai lantaran sang suami kecanduan judi online.

Baca juga:PPATK Sebut Saat Ini Transaksi Judi Online Rp600 Triliun

Psikolog Irna Minauli mengatakan, bermain judi awalnya mungkin hanya sekedar iseng atau untuk bersenang-senang. Akan tetapi, ketika kebiasaan itu berkelanjutan maka dapat menjadi obsesi tidak sehat yang menimbulkan konsekuensi negatif.

“Ada banyak alasan mengapa seseorang terlibat judi online, antara lain untuk bersenang-senang, melarikan diri dari masalah dan untuk memecahkan masalah keuangan,” kata Direktur Minauli Consulting, Jumat (14/6/24).

Irna menjelaskan, penjudi tidak menyadari bahwa kebiasaan mereka akan mengganggu finansial, menimbulkan masalah dengan pasangan dan pekerjaan.

“Secara kesehatan juga akan berpengaruh, bukan hanya secara fisik namun juga menimbulkan masalah kesehatan mental,” lanjutnya.

Baca juga: Maraknya Judi Online Berdampak Buruk Terhadap Ekonomi Keluarga

Psikolog yang membuka praktek di Jalan Mayjen DI Panjaitan, Sei Sikambing D, Medan Petisah itu, masalah kesehatan mental yang menyertai biasanya berupa depresi, gangguan kecemasan dan bipolar.

Selain itu, penjudi juga sering mengalami gangguan suasana hati (mood disorder) sehingga sering dikaitkan dengan masalah penyalahgunaan narkoba.

“Seperti halnya kecanduan lainnya, para penjudi juga akan mengalami gejala-gejala seperti sulit menghentikan kebiasaannya, meningkatnya toleransi sehingga membuat jumlah taruhan semakin lama semakin banyak, mereka juga mengalami ketergantungan sehingga merasa tidak nyaman kalau tidak bermain judi, bahkan ketika mereka tidak bermain judi perasaannya seperti orang yang sakau,” ungkapnya.

Baca juga: Warning! Jokowi Beri Pernyataan Satgas Judi Online Segera Dibentuk

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang kecanduan berjudi, kata Irna,  antara lain, termasuk genetis, pengaruh lingkungan dan masalah-masalah kesehatan mental.

“Secara umum, yang menjadi pencetus berupa kebosanan, kesepian, kemarahan, stres dan kelelahan,” katanya.

Irna juga menegaskan bahwa kecanduan judi online dapat menimpa siapa saja dan dari berbagai umur serta tingkat sosial ekonomi.

“Tren yang paling umum terjadi adalah semakin mudah seseorang terpapar judi maka semakin besar kemungkinan mengalami kecanduan,” tutupnya. (putra/hm17)

Related Articles

Latest Articles