24.8 C
New York
Friday, June 21, 2024

Program MBKM, Kesempatan Mahasiswa Beraktivitas di Luar Kampus

Medan, MISTAR.ID

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan inovasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mentransformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia menghasilkan lulusan yang lebih relevan.

Program ini menjembatani mahasiswa untuk memiliki aktivitas di luar lingkungan kampus. Tak hanya mahasiswa, program ini juga dapat diikuti staf pengajar kampus yang akan bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL).

Tugas DPL adalah mendampingi, membimbing dan memonitoring mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia hingga program Kampus Mengajar tuntas.

Baca juga: Pendaftaran Kampus Merdeka 2023 Dibuka Hingga 10 Agustus

Desmalia Purba, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung (UDA) mengikuti program MBKM pada periode Agustus-Desember 2022 di SMP Swasta Al-Ikhsan, Jalan Jemadi No 18A, Pulo Brayan Darat II, Medan.

Dekan Fakultas Sastra Inggris ini mengatakan, program MBKM sangat efektif dan efisien dalam hal meningkatkan kreativitas mahasiswa yang didampinginya.

“Menurut saya, program MBKM terutama pada skema Kampus Mengajar adalah program yang luar biasa. Semua bisa terlihat dari para mahasiswa yang saya dampingi,” katanya, saat ditemui mistar belum lama ini.

“Mereka mengembangkan ide-ide kreatif dalam hal memacu siswa/i SMP Al-Ikhsan untuk mulai mencintai pelajaran dan belajar dengan penuh kerelaan tanpa paksaan,” lanjutnya.

Desmalia berharap, program MBKM tetap berjalan, dan dapat menambah kuota baik bagi mahasiswa, dosen pendamping dan sekolah yang akan dituju.

Baca juga:Ini Strategi Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka

“Jika hal ini dilaksanakan, maka akan semakin banyak pihak-pihak yang berkembang dan pembangunan pendidikan di Indonesia akan semakin maju yang melahirkan SDM unggul di masa mendatang,” sambungnya.

Senada disampaikan Jelita Panjaitan, dosen di salah satu universitas swasta di Kota Medan.

Ia mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 4 tahun 2022 sebagai DPL di SD Negeri No 037153 Tornauli, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi.

Menurut Jelita, peran DPL sangat penting dalam membantu siswa dan mahasiswa meraih potensi terbaik mereka pada program tersebut.

“Oleh karena itu, penting bagi saya untuk terus memantau dan mengevaluasi kemajuan siswa/mahasiswa serta memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan agar mereka dapat mengambil manfaat maksimal dari program tersebut,” ujarnya.

Dosen pengampu mata kuliah fisika ini berharap, melalui program MBKM ia dapat memberikan kontribusi berarti bagi kemajuan sekolah dan komunitas sekitarnya, serta peningkatan prestasi siswa.

Baca juga: Dosen Diminta Bantu Mahasiswa Baru USU Kenali Sistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Terpisah, pengamat pendidikan Ari S Widodo Poespodihardjo mengatakan,  pelaksanaan program MBKM masih mengalami banyak kendala dan tantangan.

“Menurut saya pribadi, ini hal yang sangat wajar terjadi. Karena kita berbicara tentang program yang sama sekali baru,” katanya melalui keterangan tertulis kepada mistar.

Ari berpendapat, masih butuh proses panjang untuk mengatakan bahwa program ini sudah efisien dari segi apapun.

“Kenapa demikian? Dalam proyek baru dengan multi stakeholders, tahap pertama adalah mencoba membangun kerangka kerja bersama. Banyak hal baru akan muncul dalam tahap ini, dan perlu banyak sekali penyesuaian-penyesuaian. Ini menurut saya hal yang wajar dalam proyek dengan skala sebesar ini,” pungkasnya. (susan/hm17)

Related Articles

Latest Articles