Medan, MISTAR.ID
Ratusan jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah merayakan Idul Adha 1444 Hijriyah, dengan menggelar Sholat Id di rumah suluk Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah, Jalan Kongsi Gang Leman Harahap, Marindal, Kabupaten Deli Serdang, pada Selasa (27/6/23).
“Kita merayakan Idul Adha 1444 Hijriyah hari ini. Kita juga sudah melaksanakan Sholat Id, diikuti sekitar 200 hingga 300 orang jemaah,” ujar salah seorang jemaah Tarekat, Syekh Muda Markum.
Markum mengatakan, penetapan 27 Juni 2023 sebagai perayaan Idul Adha 1444 Hijriyah, berdasarkan arahan Tuan Guru dan perhitungan hisab Qamariyah di Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun.
Baca juga:Â Jelang Hari Raya Idul Adha Harga Bawang Naik, Kata Pedagang ini Penyebabnya
“Kita ada perhitungan tersendiri untuk menentukan 10 Dzulhijjah 1444 H. Itu selain arahan dari Tuan Guru kita,” katanya.
Usai melaksanakan Sholat Id, sebut Markum, mereka juga menyembelih lembu dan kambing masing-masing 1 ekor. Daging kurban kemudian dibagikan pada jemaah yang hadir dan masyarakat sekitar.
Markum mengakui, setiap tahun kerap terjadi perbedaan jadwal antara jemaah Tarekat Naqsyabandiyah dan pemerintah, baik dalam pelaksanaan puasa maupun Lebaran dan hari besar keagamaan Islam lainnya. Namun, menurut Markum hal itu bukan lah kendala apalagi menjadi kesenjangan.
Baca juga:Â Jelang Libur Idul Adha, Pasar Keuangan dan Harga Emas Rentan Terkoreksi
“Kita minta perbedaan itu bukan lah sesuatu hal yang untuk dibesar-besarkan, karena Islam itu indah,” ungkapnya.
Untuk diketahui, jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah mempunyai perhitungan tersendiri untuk menetapkan awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha. Tahun ke tahun, biasanya jemaah Tarekat akan merayakan sehari atau 2 hari sebelum pemerintah pada umumnya. (ial/hm16)
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah mendengarkan ceramah usai saat melaksanakan Sholat Idul Adha 1444 H, Selasa (27/6/23). (f:ist/mistar)
