Medan, MISTAR.ID
Lantaran cuaca yang ekstrem belakangan ini, membuat nelayan sulit melaut dan stok ikan menjadi menipis. Hal itu mengakibatkan kekosongan stok ikan segar di pasar tradisional. Untuk itu, Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Zeira Salim Ritonga dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengimbau pada masyarakat untuk mengkonsumsi ikan budidaya.
“Kekosongan ini karena faktor cuaca atau iklim. Jadi memang tidak bisa kita modifikasi. Jadi kita mengimbau pada masyarakat saat ini bisa beralih mengkonsumsi ikan budidaya seperti ikan nila, ikan mas atau lele. Bisa juga beralih ke ayam potong dan telur,” katanya pada mistar.id, Senin (28/11/22).
Ia berharap stok akan ikan budidaya, ayam potong dan telur cukup dan aman. Sehingga harga tidak melambung. “Kita minta pada pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar melakukan intervensi pasar untuk hal ini,” imbuhnya.
Baca Juga:Ikan Segar Mahal Picu Kenaikan Harga Daging Ayam
Sementara, terkait nelayan yang tidak melaut lantaran cuaca yang ekstrem diharapkan mendapat bantuan. “Pemerintah daerah harus memperhatikan ini. Apalagi ada BLT saat ini semoga bisa menyasar pada mereka. Sehingga BLT ini tepat sasaran,” terangnya.
Terpisah, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Wahyu Ario Pratomo mengatakan, kekosongan stok ikan segar, terutama ikan laut, memang lantaran pengaruh cuaca ekstrem. Hal itu pun bisa membuat kenaikan harga ikan.
“Hal ini memang tidak dapat dielakkan karena memang faktor alam seperti cuaca. Akan tetapi, kekurangan stok ikan ini terjadi sementara, dan ketika cuaca nanti berubah maka ketersediaan ikan akan bertambah di pasar. Untuk menyikapi kondisi ini, maka ada beberapa cara yang dapat diambil. Pertama, masyarakat menggantikan konsumsi ikan dengan jenis makanan lainnya yang juga merupakan sumber protein yaitu daging, ayam, telur, dan lainnya,” sebut Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU ini.
Baca Juga:Sayuran di Medan Bertahan Mahal, Ikan Basah Kosong
Selain itu, sambungnya masyarakat Sumut juga bisa mengkonsumsi ikan kaleng, atau ikan budidaya darat seperti nila, gurami dan lainnya. Kedua, pelaku usaha dapat melakukan budi daya ikan laut di sekitar pantai dengan membuat keramba, sehingga tidak begitu terpengaruh dengan kondisi cuaca ekstrem.
“Nah, dalam kondisi kekurangan stok ikan saat ini, pemerintah dapat memfasilitasi pertemuan antar perusahaan (business to business) dalam mendatangkan ikan dari daerah/negara lain. Memang terdapat kendala mendatangkan ikan dari daerah/negara lain karena membutuhkan waktu. Sedangkan faktor cuaca buruk dapat terjadi sewaktu-waktu. Untuk itu, pemerintah dapat memfasilitas terbentuknya cold storage yang menampung ikan nelayan saat melimpah dan disimpan untuk menutupi kekurangan stok seperti saat ini,” pungkasnya.(anita/hm15)
