Medan, MISTAR.ID
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara (Sumut) melakukan penanganan dan pengendalian secara terintegrasi untuk meminimalisir konflik Macaca dengan masyarakat di Dusun Pulo Lubang, Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Hal itu ditunjukkan dengan dibangunnya Pusat Penyelamatan Macaca yang disebut dengan “Macaque Rescue Center Yayasan Scorpion Indonesia”.
Kepala Subbag Data, Evlap dan Kehumasan BKSDA Sumut Andoko Hidayat mengatakan, dibangunnya Macaca Rescue Center untuk menyediakan fasilitas lokasi penyelamatan, penampungan dan tempat merehabilitasi Macaca yang diselamatkan dari konflik di lapangan.
Baca juga:Terkait Pelantikan 88 Pejabat Siantar Dilapor ke BKN dan KASN, Ini Kata Alumni IPDN
“Selain itu, juga sebagai tempat karantina untuk menyaring penyakit sekaligus mengintegrasikan Macaca yang dievakuasi menjadi kelompok sosial,” ujarnya, Kamis (27/10/22).
Andoko mengatakan, Macaca Rescue Center juga diharapkan bisa menjadi tempat rehabilitasi bagi Macaca, agar dapat dan layak untuk dilepasliarkan kembali, serta untuk meminimalisir permasalahan konflik antara dengan manusia.
Beberapa fasilitas sudah dibangun, diantaranya kandang rehabilitasi, shelter karantina, kandang isolasi dan klinik. BKSDA Sumut berharap keberadaannya akan memberi manfaat terutama dalam membantu mengatasi dan menangani konflik yang terjadi antara masyarakat dengan Macaca.
“Yayasan Scorpion Indonesia (YSI) yang menginisiasi pembangunan ini,” ucapnya.
Baca juga:BKSDA Sumut Temukan Jerat yang Mengancam Keberlangsungan Satwa Liar di Kawasan CA Sipirok
Sekadar informasi, Macaca adalah sejenis monyet dari famili Cercopithecidae (monyet dunia lama). Macaca memiliki ciri-ciri badan yang tegap, bagian bawah tubuh berwarna merah dan memiliki ekor panjang.
Macaca memiliki berbagai jenis dengan ciri-ciri yang cukup signifikan satu dengan yang lainnya. Macaca cukup populer dan mudah dijumpai terutama di daerah kepulauan dengan iklim tropis. (ial/hm06)
