12.9 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Hadapi Pandemi Covid-19, Rumah Sakit Harus Kreatif dan Inovatif

Medan, MISTAR.ID

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Sumut, dr Azwan Hakmi Lubis mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, rumah sakit harus bisa terus kreatif dan inovatif untuk bisa bertahan.

“Rumah sakit di Medan tidak akan bertahan jika tidak segera beradaptasi dengan melakukan terobosan. Di Medan ada 70 rumah sakit, kalau tidak mengambil tindakan maka bakal tidak akan bertahan,” sebut dia, Rabu (24/2/21).

Ia mengakui, saat masa pandemi ini, pasien-pasien yang non Covid-19 mengalami penurunan untuk berobat. Penurunan itu mencapai hingga 30-40 persen.

Baca Juga:Hati-hati! Isolasi Mandiri Bisa Jadi Pemicu Klaster Keluarga

“Biasanya kan rumah sakit banyak perawatan pasien non Covid-19, tapi ini sekarang pasiennya takut ke rumah sakit. Akibatnya, pendapatan rumah sakit menurun dan berdampak pada operasional seperti biaya perawatan gedung, gaji dan lain sebagainya. Sementara, pemasukan kurang. Lalu, bagaimana bisa membayar itu semua?,” terang Azwan.

Oleh sebab itu, lanjut dia, salah satu upaya manajemen rumah sakit agar bisa bertahan di antaranya harus kreatif dan punya inovasi. “Kalau biasanya rumah sakit bisa mendapat misalnya Rp100 miliar per bulan, sedangkan sekarang hanya Rp50 miliar sampai Rp60 miliar. Makanya, ini jelas menjadi masalah sehingga dituntut harus kreatif untuk bertahan. Dengan kata lain, harus bisa mencari sumber-sumber pendapatan lain,” paparnya.

Azwan mencontohkan, upaya yang harus dilakukan manajemen, seperti merawat pasien Covid-19, punya laboratorium PCR (Polymerase Chain Reaction). Dengan begitu, tentunya memperoleh sumber pendapatan.

Baca Juga:Vaksinasi Covid-19 ke Warga Siantar, Nakes di Tiap Rumah Sakit Sudah Dilatih

Bahkan, kalau bisa rumah sakit harus ada telemedicine yaitu berobat dengan menggunakan teknologi. Misalnya, berobat dengan cara via telepon, whatsapp, video call. “Ini sistem berobat bagi pasien yang takut ke rumah sakit. Kalau enggak ada kreasi dan inovasi, maka akan sulit bertahan,” jelas dia.

Ia menambahkan, hal terparah jika tidak kreatif atau tidak ada inovasi saat pandemi yaitu rumah sakit bisa tutup. “Di Medan ada 70 rumah sakit, namun hanya beberapa saja yang bisa bertahan dan kreatif,” pungkasnya.

Diketahui, pandemi berdampak terhadap Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM) Medan yang mengalami penurunan pendapatan. Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV, SpPJ (K) mengatakan, pendapatan rumah sakit menurun 20 persen pada tahun 2020. (saut/hm12)

Related Articles

Latest Articles