16.5 C
New York
Friday, June 28, 2024

Hadapi Era Digital, Foto Jurnalistik Tetap Jaga Integritas

Medan, MISTAR.ID

Menghadapi maraknya penggunaan Artificial Intelligence (AI) di era digital, menjadi tantangan tersendiri bagi para jurnalis foto untuk terus mengekspresikan momen dan karakteristik melalui foto.

Menurut salah satu Anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI), Mafa Yulie Ramadhani bahwa seorang fotografer harus berada di berbagai kondisi dan tetap menjaga integritas.

“Dalam pengambilan foto yang baik, kita melihat situasi. Sehingga foto yang kita hasilkan memiliki nilai. Seperti halnya foto Gunung Sinabung yang saya ambil saat erupsi di tahun 2018. Kita sebagai seorang jurnalis foto harus berada di tempat dengan berbagai kondisi,” ungkapnya saat pemaparan workshop fotografi di Galeri Unimed, Rabu (5/6/24).

Baca juga: Kembangkan Potensi Foto Jurnalistik Mahasiswa, PFI Medan dan UMA Jajaki Kerjasama

Lanjutnya, saat ditanyai tentang peran fotografi di era digital, Mafa menekankan hal tersebut tidak menjadi kendala. Peran AI saat ini bukan hanya mempengaruhi kalangan fotografi, tapi juga menjadi tantangan semua pihak.

“Penggunaan AI untuk menciptakan gambar tentu berbeda dengan kita sebagai fotografer. Karena kita tidak menciptakan foto tersebut. Tugas fotografer adalah mengambil foto. Foto tentunya menghasilkan nilai berita yang berbeda ketika kita menggunakan ilustrasi sebagai bahan pendukungnya,” jelasnya.

Di sisi lain, mengenai regulasi pengambilan foto yang tidak berizin dari pihak luar, Mafa menambahkan bahwa hal tersebut pernah dialaminya hingga ia menuntut ganti rugi atas pelanggaran hak cipta.

Baca juga: Women Photos Exhibition Digelar di Medan, 15 Foto Karya Jurnalis Perempuan Dipamerkan

“Hasil foto jurnalistik itu juga punya kode etik. Kita tidak boleh sembarangan mengambil hasil gambar seseorang untuk kepentingan yang menguntungkan,” ungkapnya. (dinda/hm20)

Related Articles

Latest Articles