18.1 C
New York
Wednesday, May 29, 2024

Gubsu: Terapkan Social Distancing Secara Disiplin

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengimbau masyarakat tetap disiplin dalam menerapakan social distancing demi mencegah penyebaran wabah Covid-19. Sebab, dari hari ke hari, jumlah ODP maupun PDP virus korona di Sumut terus meningkat.

Dia juga meminta pengusaha hiburan malam tutup sementara agar tidak memancing keramaian. “Saya juga meminta seluruh cafe, klub malam, diskotik dan karaoke dan lokasi hiburan lainnya untuk menutup aktifitasnya, hingga keadaan lebih baik,” ujar Edy melalui video yang dirilis Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Minggu (22/3/20).

Edy menyadari efek terbesar dari wabah Covid 19 ini sangat besar bagi perekonomian. Namun semua pihak harus sadar bahwa nyawa setiap orang lebih berharga dari apapun.
Dia mengajak masyarakat mengembalikan nilai-nilai persaudaraan.

Bagi yang memiliki kelebihan rezeki, dapat membantu saudara-saudara yang mengalami kesulitan. “Dengan bersama sama kita bisa melewati fase yang tidka baik ini,” katanya.

Kepada masyarakat tidak henti-hentinya Edy mengingatkan untuk tidak panik dan cemas. Menurutnya hal itu tidak menyelesaikan masalah. Dia berharap masyarakat tetap mematuhi arahan yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Saya membutukan kerjasama seluruh pihak untuk meminimalisir penyebrah virus ini. Saudara saudaraku saya meminta seluruh masyarakat agar mengisolasi diri di rumah masing masing. Hindari lokasi keramain,” pesan Edy.

Kembali Ditekankan

Social distancing atau menjaga jarak kembali ditekankan Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto pada jumpa persnya Minggu (22/3/20).

Ia mengatakan pemerintah berharap kebijakan ini bisa diimplementasikan ke seluruh masyarakat. “Saling mengawasi, mengingatkan, dan saling membantu karena ini lah hakekat bangsa kita,” ujarnya.

Ia mengatakan upaya social distancing di masyarakat makin bagus. Namun, masih perlu ditingkatkan karena ini merupakan cara efektif untuk mencegah penyebaran virus ini.
“Sering Covid-19 positif dalam keadaan sakit ringan, bahkan tanpa gejala sama sekali. Sadari ini menjadi bahaya dan penting untuk dikendalikan,” terangnya.

Kondisi terjangkit Covid-19 yang tidak menimbulkan gejala sakit ini, terutama dialami oleh kelompok umur yang masih muda. “Karena imunitasnya jauh lebih baik maka tidak memperhatikan menjaga jarak, dan menularkan kepada keluarganya yang lansia sehingga masuk dalam kondisi yang berat dan mengancam jiwanya. Mari bersama kita bagaimana menghadapi pandemi global ini,” ajaknya.

Ia mengatakan semua ingin sehat dan tidak terkena penyakit ini. Jika muncul gejala, sarannya, diharapkan tidak panik dan konsultasikan ke dokter. “Dokter akan menilai apakah perlu mengambil sampel swab dan tindakan lanjutan,” sebutnya.
Sebab, ia mengutarakan saat ini RS banyak didatangi orang yang merasa mengalami gejala Covid-19 . Padahal jika positif Covid-19 dan gejalanya ringan, hanya perlu melakukan isolasi diri.

“Isolasi diri ini memiliki makna agar tidak menularkan pada orang lain. Melakukan monitoring kesehatannya secara rutin,” kata Yurianto.

Physical Distancing

Sementara itu, organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) kini mengubah penerapan social distancing menjadi physical distancing.
Hal tersebut disampaikan Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan virus korona Covid-19 Wiku Adisasmito.

“Dalam pencegahan di masyarakat, penerapan social distancing saat ini yang terbaru dari WHO adalah physical distancing,” kata Wiku di BNPB, Jakarta Timur, Minggu (22/3/20).

Menurutnya, pemerintah meminta agar masyarakat untuk menerapkan hal ini. Sebab, Wiku meyakini hal tersebut akan memutuskan mata rantai penyebaran virus Covid-19.

“Pencegahan masyarakat selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Agar dipatuhi oleh seluruh masyarakat sebagai upaya untuk mengidentifikasi agar cepat memutus mata rantai (Covid-19) di masyarakat,” pungkas Wiku.

Sebagai informasi, physical distancing merupakan istilah yang kerap digunakan WHO untuk membatasi diri seseorang dari penyebaran virus korona Covid-19.

Dalam hal ini, physical distancing yakni masyarakat masih dapat berinteraksi sosial dengan orang lain tanpa bertemu tatap muka.

Reporter: daniel/lp6/bp
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles