Belawan, MISTAR.ID
Ketua Forum Masyarakat Belawan Bersatu (Formabes) Sagala Munthe meminta PT KAI dapat meninjau ulang kebijakannya terkait pemasangan pagar di bantaran rel yang juga berbatasan dengan pintu masuk ke rumah warga.
“Penertiban yang dilakukan PT KAI baru-baru ini meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi warga sekitar. Betapa tidak, akses masuk warga ke rumahnya di sekitar Jalan Riau Barat Lingkungan I dan Jalan Sumatra Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan, menjadi tertutup,” jelas Sagala Munthe, Rabu (9/9/20).
Masyarakat menolak berdirinya portal tersebut dan meminta kepada PT KAI agar mencabut portalnya, karena diduga sudah mengisolasi masyarakat yang bisa mengakibatkan lumpuhnya aktifitas masyarakat.
“Portal ini sudah menghambat aktifitas masyarakat. Apabila terjadi kebakaran dan kemalangan, darimana lagi akses jalannya? Apalagi ini termasuk pintu ke jalan protokol yang setiap hari ramai dipenuhi pedagang. Jadi saya meminta agar portal ini dibuka,” ucapnya.
Baca Juga: Depan Rumah Dipagar, Warga Belawan Protes PT KAI
Sagala juga meminta agar pemerintah dan PT KAI bisa lebih memperhatikan pedagang yang tergusur. “Pemerintah dan PT KAI juga harus memperhatikan para pedagang yang tergusur. Dan memberikan mereka tempat sementara agar mereka dapat berdagang lagi, karena berdagang adalah mata pencaharian mereka,” pintanya.
Sebelumnya ditemui di lokasi penertiban, seorang pedagang yang kiosnya ikut tergusur, Ganders Marpaung berharap kepada pihak pemerintah dan PT KAI agar bisa lebih manusiawi. Karena selama mereka berdagang, mereka selalu dikutip uang oleh perpas PD Pasar.
“Sudah puluhan tahun kami dikutip, setiap hari tanpa terkecuali, kami selalu bayar jualan disini, sekarang kami dipagari besi dan digusur begitu saja,” ucapnya. (Kamaluddin/hm11)
