14.4 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Fenomena El Nino, Dinas Ketapang Sumut Pakai Strategi Ini

Medan, MISTAR.ID

Dalam menghadapi fenomena iklim ekstrem El Nino (cuaca panas ekstrem) yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Juni dan Juli 2023. Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyiapkan strategi untuk perlindungan pangan hortikultura.

Disebutkan Kepala UPTD Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pengawasan Mutu Keamanan Pangan Sumut, Marino stratiegi ini telah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan terburuk seperti kekeringan sehingga bisa menyebabkan gagal panen.

“Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura melalui UPTD akan melakukan update mapping wilayah rawan kekeringan. Petugas kita akan mengecek wilayah-wilayah rawan kekeringan di Sumut. Berdasarkan data kita pada April 2023 wilayah rawan kekeringan biasanya di daerah Deli Serdang dan Langkat,” jelasnya saat dihubungi Mistar, Jumat (19/5/23).

Dikatakannya, pada April 2023 tercacat di wilayah Deli Serdang seluas 0,4 Ha tanaman jagung terjadi kekeringan. Lokasinya ada di Kabupaten Karo. “Nah itu pada bulan Maret seluas 600 ha dan April seluas 1.000 Ha. Sedangkan di Langkat terkena kekeringan ada seluas 28 Ha untuk tanaman padi,” ujarnya.

Baca juga : Kemenkes Sebut Ada Korelasi Demam Berdarah dengan Fenomena El Nino

Untuk strategi selanjutnya, sambung Marino, pihaknya akan mengakses dan menyebarkan informasi data dari BMKG terkait dengan akan terjadinya kekeringan. Kemudian menyebarkan Sistem Informasi Kalender Tanam (Si Katam) dan Siperditan (Sistem Informasi Peringatan Dini Dampak Perubahan Iklim).

“Kami juga Menyiagakan Brigade Alsintan di seluruh Kabupaten yang akan terdampak akibat El Nino. Melakukan Pipanisasi dari luar sawah ke dalam sawah jika itu ada sumber air. Selain itu, menyarankan kepada petani yang lokasinya sering mengalami gagal panen akibat kekeringan agar sawahnya didaftarkan masuk ke Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Serta menyiapkan bantuan benih bagi petani terdampak gagal panen (puso) akibat kekeringan di UPTD,” jelasnya.

Adapun untuk perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) dan Peningkatan Mutu Keamanan Pangan (PMPK) Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut telah memiliki petugas Lapang yang namanya Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).

“Ada sebanyak 152 orang POPT kita yang siap membantu petani jika terjadi El Nino 2023 ini. Sebab petani ini tidak terlalu memahami cuaca di lapangan, mereka tahu yang penting ada air dan berdasarkan hasil musyawarah dengan petugas lapang kapan tanam gitu aja. Untuk itu strategi ini akan kita lakukan selama musim cuaca panas ekstrem,” pungkasnya. (Anita/hm18)

Related Articles

Latest Articles