13.7 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Empat Hari Hilang, Tuti dan Immanuel Dipulangkan Tukang Becak

Medan, MISTAR.ID

Tuti Boru Hutapea (35) dan keponakannya, Immanuel Tampubolon (11), dua orang dengan keterbelakangan mental mengalami tekanan psikologis setelah empat hari menghilang. Mereka dipulangkan oleh pengemudi becak ke rumah pamannya, Leonardo Hutapea, yang tinggal di Jalan Dena Gang Pena, Kelurahan Tegal Sari Mandala 3, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, pada Selasa (13/2/24) pukul 2 dini hari.

“Keponakan saya sekarang trauma. Dia ketakutan ketemu orang. Bagaimana empat hari mereka tidak tahu kami di mana setelah diamankan oleh Dinsos,” ujar Leonardo.

Leonardo menceritakan, pihak keluarga pusing dan panik mencari kemana-mana, namun tidak ketemu.

“Kami pertama langsung mengecek ke kantor Satpol PP, tidak ada di sana karena mereka tidak ada melakukan razia. Kami lanjutkan mencari ke kantor Dinsos, Medan di Jalan Pinang Baris. Mereka akui ada merazia orang di Jalan Pandu, tapi itu pun kami tahu informasinya dari orang yang ada di rumah singgah Dinsos. Hari Minggu kantor Dinsos libur,” ungkap Leonardo Hutapea lagi.

Baca juga: Dua Penyandang Keterbelakangan Mental Diamankan Dinsos Kota Medan

Yang lebih mencengangkan, Tuti dan Immanuel tidak dipulangkan oleh petugas Dinas Sosial, melainkan oleh seorang pengemudi becak.

“Kami sangat khawatir dan merasa kecewa dengan penanganan ini. Keponakan saya yang sudah keterbelakangan mental, sekarang ketakutan dan trauma. Ini bukan cara yang tepat untuk menangani masyarakat yang mengalami keterbelakangan mental dengan cara-cara seperti ini,” tambahnya.

Keluarga Leonardo berharap agar kejelasan dan perlindungan yang lebih baik diberikan Dinsos kepada mereka yang memiliki keterbatasan mental. Tekanan psikologis yang dialami Tuti dan Immanuel harus menjadi perhatian serius dalam penanganan setiap kasus agar dampaknya dapat diminimalkan.

Leonardo Hutapea yang didampingi saudaranya Toni Purba, berencana mendatangi Kantor Dinas Sosial Kota Medan guna mendapatkan penjelasan mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pengamanan orang yang terjaring razia.

Baca juga: Dinsos Sumut Rawat 21 Lansia Terlantar

“Kami ingin tahu seperti apa SOP-nya. Bagaimana sebenarnya mereka mengamankan orang jalanan. Lalu, bisa hilang seperti yang dialami adik dan keponakan saya,” tambahnya. (Hutajulu/hm20)

Related Articles

Latest Articles