Dorong Kesadaran dan Respons Sistem, Sejumlah Lembaga Perempuan Adakan FGD Keperempuanan
dorong kesadaran dan respons sistem sejumlah lembaga perempuan adakan fgd keperempuanan
Medan, MISTAR.ID
Aware (menyadari) pendidikan dan isu pelecehan seksual terhadap perempuan, beberapa lembaga perempuan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Keperempuanan.
Kegiatan tersebut digelar di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Kampus IV UIN Sumut Tuntungan, pada Kamis (26/10/23).
Menelaah kembali kasus yang terjadi akhir-akhir ini tentang kekerasan seksual, mahasiswa-mahasiswi harus memasang benteng dengan memperdalam edukasi.
Baca juga: Perempuan dalam Affirmative Action di Ranah Politik
Kegiatan itu menghadirkan 3 sudut pandang yang berbeda, seperti aktivis hukum, pembina pengajian ibu-ibu dan Korps HMI Wati (Kohati).
Menurut Pembina Pengajian Ibu Kabupaten Deliserdang, Ika Hariani, seorang perempuan harus mempersiapkan diri dan menambah edukasi sebelum menjadi seorang istri atau ibu nantinya. Karena itu akan berdampak pada sikap dan pendidikan anak kedepannya.
“Perempuan harus banyak belajar dan tahu nantinya jika menjadi seorang istri harus melakukan apa. Menjadi seorang ibu bagaimana mendidik anaknya,” paparnya.
Menghadapi kasus yang telah terjadi tentang pelecehan seksual, Aktivis Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Rahimal Jannati mengatakan, dalam sudut pandang hukum, perempuan harus aware terhadap sesama perempuan dan melek, bahwa sekarang sudah banyak perbantuan hukum secara gratis.
Baca juga: Aktivis Perempuan Soroti Tidak Adanya Partisipasi Perempuan di KPU Sumut
“Banyak masyarakat yang sering berpandangan kalau menyewa pengacara itu mahal, padahal sekarang ini kan sudah banyak perbantuan hukum gratis, seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH),” ujarnya saat ditanyai mistar.id.
Begitu juga dengan Ketua Kohati Cabang Medan, Nurhayati Hamzah menghimbau kepada para perempuan, baik di dalam kota dan luar kota yang ingin berkuliah di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini harus lebih berhati-hati lagi jika ingin kos.
“Untuk kawan-kawan atau adik-adik yang ingin kuliah harus lebih berhati-hati lagi dan jangan sendiri-sendiri kita berkuliah untuk menjalin pertemanan. Minimal jika ingin pergi beritahu teman atau siapapun tentang keberadaan kita,” himbaunya. (dinda/hm16)